SURABAYA - Soal unas tahun ini yang lebih sulit daripada tahun-tahun sebelumnya langsung diantisipasi sekolah menengah atas (SMA). Bahkan, beberapa sekolah kini mulai melatih siswa dengan soal-soal yang biasa digunakan untuk seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN). Sebab, tahun ini jenis soal prediktif yang biasanya untuk seleksi masuk PTN akan dimasukkan dalam soal unas.
Kepala SMAN 16 Surabaya Sudarminto menyatakan tidak masalah dengan kebijakan baru tentang unas tersebut. Menurut dia, tidak ada bedanya soal unas yang dibuat PTN atau badan penelitian dan pengembangan (balitbang) dan Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP).
Sebab, soal yang dibuat tetap berada pada koridor kisi-kisi yang ditentukan.
Hanya, model soal yang digunakan berbeda, yakni ditambah soal prediktif dan evaluatif. ''Namanya unas, sudah ada standar kompetensi lulusan (SKL) dan kisi-kisinya. Soal memang lebih sulit, tapi tidak masalah,'' ungkap dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, lanjut Sudarminto, sekolah mempersiapkan unas sekaligus SBM PTN secara intensif. Pengalaman tahun lalu, persiapan SBM PTN diberikan setelah unas berjalan. Namun, dengan adanya perubahan soal unas yang disisipkan soal SBM PTN, akhirnya soal jenis prediktif juga digenjot di sekolah. ''Sekarang unas dan SBM PTN diberikan secara bersamaan. Ini sekaligus untuk mempersiapkan masuk PTN,'' jelas dia.
Sudarminto menuturkan, guru-guru di sekolah telah memetakan kisi-kisi dan SKL. Kemudian, guru tersebut juga membuat materi yang dipandang esensial agar siswa bisa fokus mempelajari materi. Misalnya, untuk pelajaran matematika, guru membuat prediksi soal yang akan keluar pada unas. ''Tidak semua kompetensi dasar diberikan, tetapi hanya soal yang diprediksi masuk unas sesuai dengan kisi-kisi yang telah ditentukan. Selama ini jenis soal yang dibuat banyak keluar,'' ujar dia.
Dengan demikian, saat memberikan jam tambahan belajar kepada siswa, materi sudah jelas dan fokus. Tidak hanya itu, Sudarminto menambahkan, pihaknya juga menyiapkan psikologis siswa dalam menghadapi unas. Yaitu, membuat program psikologi yang bertujuan untuk membangun mental anak. Jadi, anak justru bergembira dan suasana stres tidak muncul. Selain itu, kegiatan nonakademis siswa dikurangi dan diberikan games yang menyenangkan.
''Setiap proses belajar-mengajar, kami sisipi pembentukan mental. Salah satunya agar siswa tidak tertarik dengan bocoran. Kami doktrin soal unas itu mudah,'' jelas dia.
Bahkan, pendekatan kerohanian juga dilakukan sekolah tersebut. Salah satunya, siswa harus lebih santun kepada orang tua. ''Persiapan unas ini dimulai sejak kenaikan kelas XII. Jadi, sekarang meski ada soal penalaran, tidak ada masalah. Siswa dibiasakan mengerjakan soal jenis SBM PTN,'' tambah dia.
Kepala SMAN 18 Surabaya Suwandi mengatakan, sekolah sudah mendengar adanya tambahan soal SBM PTN yang bersifat prediktif dalam unas. Kabar yang didengarnya, persentase soal dari perguruan tinggi 40 persen dan 60 persen SKL.
Meski informasi tersebut belum resmi diterimanya, sekolahnya sudah mempersiapkan strategi pembelajaran. Salah satunya menggiatkan tryout dan bimbingan belajar. ''Tryout kami laksanakan Jumat pagi dan sore secara gratis. Tidak dipungut biaya. Dan, guru-guru mata pelajaran yang di-unas-kan wajib membimbing anak didiknya,'' ungkap Suwandi.
Langkah kedua, lanjut Suwandi, sekolah memanfaatkan tryout online dinas pendidikan. Siswa dilatih di ruang komputer untuk mengakses tryout online. Selain itu, sekolah ikut tryout yang diselenggarakan MKKS. ''Tryout ini rutin dilakukan setiap Sabtu,'' kata dia.
Semakin tingginya tingkat kesulitan soal unas juga menjadi kekhawatiran orang tua. Suwandi mengakui, banyak orang tua wali yang meminta adanya pelajaran tambahan pada Sabtu. Tetapi, karena tidak berani menarik biaya, sekolah hanya menyiapkan tempat dan fasilitas sekolah. ''Komite sekolah yang mengelola biayanya,'' jelas dia.
Suwandi mengatakan, guru-guru juga telah membuat prediksi soal SBM PTN yang akan masuk dalam unas. ''Sebenarnya, tidak ada bedanya. Hanya, bobot kesulitannya agak berbeda,'' ujarnya.(ayu/mas/end)
BACA JUGA: 75 Persen Guru Honorer K2 Hanya Lulusan SMA dan D3
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seleksi Penerima Beasiswa Digelar Februari-Mei 2014
Redaktur : Tim Redaksi