jpnn.com, TEMANGGUNG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi dua sekolah yang menjadi percontohan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Temanggung, Kamis (10/9).
Kunjungan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan uji coba berlangsung aman dan sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan.
Dua sekolah yang dikunjungi Ganjar di Temanggung adalah SMKN 1 Temanggung dan SMAN 1 Parakan Temanggung. Di dua sekolah itu, Ganjar dengan teliti mengecek persiapan sekolah, mulai pemenuhan sarana prasarana, penerapan protokol kesehatan hingga pembatasan jumlah siswa yang masuk.
Di dua sekolah itu, Ganjar melihat pemenuhan sarana prasarana sudah cukup memadai. Mulai penyiapan tempat parkir yang dibatasi, penyediaan tempat cuci tangan di depan kelas, pengecekan suhu tubuh, dan fasilitas lainnya.
BACA JUGA: Ganjar Minta Debat Kandidat Pilkada Digelar Secara Virtual
Papan-papan imbauan dan peringatan juga terpasang di sudut-sudut ruangan sekolah.
Ganjar juga masuk ke kelas dan ruang praktik untuk melihat sendiri proses belajar mengajar dengan cara tatap muka. Di dua sekolah itu, tidak semua siswa boleh masuk.
BACA JUGA: 77 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di RSUD Sragen, Ganjar Langsung Bergerak Cepat
Mereka dibatasi, dan hanya yang memiliki kendaraan pribadi atau diantar orang tua yang boleh sekolah. Sementara siswa yang biasa naik angkutan umum, masih diminta belajar di rumah.
Di SMKN 1 Temanggung, ada 72 siswa yang masuk setiap hari dengan dibagi menjadi 6 rombongan belajar (rombel), sehingga masing-masing rombel berisi 12 siswa. Sementara di SMAN 1 Parakan Temanggung, ada 102 siswa dibagi menjadi 6 kelas, masing-masing 17 siswa.
"Semuanya sudah bagus, persiapannya sudah dilakukan optimal. Memang yang agak sulit itu jaga jarak, karena biasanya anak-anak itu tidak sadar ngobrol bareng, jawil-jawilan dan lainnya. Padahal, itu bahaya," kata Ganjar kepada para guru di dua sekolah itu.
Ganjar pun mengajak dialog siswa-siswi yang mengikuti belajar mengajar tatap muka di sekolah. Ganjar memastikan, bahwa semua siswa yang masuk ke sekolah itu, mendapat izin dari orang tua.
Selain itu, Ganjar juga mendengarkan keluh kesah kesulitan para siswa menghadapi pembelajaran tatap muka di masa pandemi. Dari para siswa itu, Ganjar mendapatkan keterangan, bahwa yang paling sulit adalah taat untuk menjaga jarak.
"Nanti kalau ada temenmu yang nyedak-nyedak, langsung keplak (kalau ada yang mendekat, langsung pukul)," seloroh Ganjar kepada para siswa sambil tertawa.
Secara keseluruhan, Ganjar melihat uji coba sekolah tatap muka di Temanggung sudah berjalan bagus. Semua siswa yang masuk dipastikan mendapat izin dari orang tua, dan mereka semuanya tidak berangkat menggunakan angkutan umum.
"Tinggal bagaimana guru disiplin menjaga ini, sehingga semuanya berjalan lancar. Saya tegaskan, ini bukan coba-coba, ini menyiapkan bagaimana agar anak-anak bisa beradaptasi. Sudah hari keempat pelaksanaan uji coba ini, dan alhamdulillah berjalan lancar," sambung Ganjar.
Ganjar mengatakan akan terus mengevaluasi sistem ini. Dia juga meminta, pihak sekolah ketat dan disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan.
"Kalau perlu ada polisi sekolah, bisa kepala sekolah, guru atau ketua kelas untuk patroli, mengingatkan apabila ada yang melanggar," pungkasnya.
Sementara itu, para siswa menyambut baik program uji coba sekolah tatap muka itu. Menurut mereka, uji coba ini bisa digunakan untuk persiapan apabila sekolah nantinya dibuka kembali pasca pandemi.
"Seneng sekali bisa sekolah lagi, sudah lama bosan belajar di rumah. Kalau belajar di sekolah, lebih mudah paham karena diterangkan langsung," kata Annisa Aprilia, kelas 2 SMKN 1 Temanggung.
Terkait keamanan siswa, menurut Annisa hal itu bisa dijaga dengan baik. Selama pihak sekolah sudah menyiapkan sarana prasarana dan penerapan protokol kesehatan ketat, maka siswa akan aman belajar di sekolah.
"Kalau protokol kesehatan ketat, dan siswa juga disiplin mematuhinya, semuanya akan aman. Memang selama ini, yang paling sulit ya jaga jarak, karena biasanya dulu kalau ketemu teman sering ngrumpi. Tapi sekarang, semuanya harus belajar untuk jaga jarak demi keselamatan bersama," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia