jpnn.com - GEDUNG SMP Negeri I Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar, berada di lokasi yang strategis. Sekolah tersebut merupakan tertua di Kecamatan IV Jurai dan banyak diminati pelajar. Tak hanya unggul di bidang akademik, namun juga di bidang ekstrakurikuler. Sayangnya mobiler banyak tak layak pakai.
Yoni Syafrizal-Painan
BACA JUGA: Kabar Baik, Mendikbud Beri Peluang untuk Nilai UN yang Jeblok
Sejumlah siswa terlihat sedang berjalan di halaman sekolah, Jumat (19/2). Bangunan SMPN 1 Painan dua tingkat dan berwarna kuning dan hijau. Di halaman sekolah, banyak ditumbuhi bunga dan pepohonan. Lingkungannya terlihat asri dan bersih.
Siswa kelas IX SMP Negeri 1 Painan Ibrah M bercerita, dia menjatuhkan pilihan sekolah tersebut karena banyak keunggulannya. Salah satunya, lulusan SMPN 1 Painan dapat diterima di sekolah-sekolah favorit di dalam dan luar Pessel.
BACA JUGA: Penyebab Pencairan TPG Ngadat Menurut Anies Baswedan
Untuk dapat diterima, dia memang harus mengikuti tes cukup berat dan bersaing dengan pelajar lainnya dari seluruh sekolah di Pessel.
“Karena ini sekolah unggul, maka semua tamatannya di Pessel berhak mendaftar dan sekolah di sekolah ini. Namun, untuk diterima bukan perkara mudah. Sebab harus melalui tes atau seleksi ketat. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu yang beruntung ketika itu," ungkapnya.
BACA JUGA: Mahasiswa dan Dosen Rame-rame Kunjungi Markas AAL
Menurutnya, beratnya persaingan membuat dirinya dan siswa lainnya memiliki beban dan tanggungjawab moral tinggi untuk terus mempertahankan prestasi yang sudah diraih. “Saya merasa punya tanggungjawab moral untuk dapat mempertahankan prestasi dan tak membuat malu nama sekolah,” tandasnya.
Pelajar lainnya, Feli Melisa mengaku setiap siswa dibekali pelajaran tambahan. Guru dan kepala sekolah juga mengarahkan siswanya agar tak salah memilih sekolah untuk kelanjutan pendidikan para alumninya.
Katanya, meskipun sekolah tempatnya belajar termasuk unggul, namun tetap memiliki kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Salah satunya adalah ketersediaan kursi belajar.
“Walau telah memiliki gedung yang bagus, tapi sekolah ini masih memiliki kursi belajar yang tidak layak. Agar tidak mengganggu kelancaran belajar dan mengajar, maka kursi yang tidak layak pun kami pakai. Tentunya dengan risiko yang harus siap dihadapi,” keluhnya.
Kepala SMP Negeri 1 Painan Nasirwan mengatakan, sekolah yang dipimpinnya merupakan sekolah unggul di Pessel.
Untuk dapat masuk ke sekolah ini, siswa mesti melalui tes dengan tenaga penguji berasal dari pihak independen dan perguruan tinggi. Ini dilakukan agar siswa di sekolah ini benar-benar memiliki kemampuan dan kualitas tinggi,” ujarnya.
Agar kualitas yang diharapkan dapat semakin baik, maka setiap guru dituntut memiliki kreativitas dan inovasi. Tujuanya agar proses belajar dan mengajar tidak monoton dan membosankan bagi anak-anak. Semua tenaga pendidik di sekolah dituntut membangun komunikasi efektif antara orangtua, guru dan siswa.
“Di sekolah ini, guru sangat dilarang melakukan ancaman kepada siswa, sebab itu dapat menghambat dan mengganggu kecerdasan anak. Saat ini yang dibutuhkan adalah membangun komunikasi efektif antara guru, orangtua dan siswa. Upaya ini akan bisa memberikan kontribusi yang besar dalam menggenjot cita-cita mereka,” ujarnya.
Dijelaskanya bahwa sekolah yang memiliki 684 orang siswa dengan 22 rombongan belajar yang terdiri dari kelas VII 241 siswa, kelas VIII 232 siswa, dan kelas IX sebanyak 211 itu.
Saat ini, sekolah yang dipimpinanya masih kekurangan 66 unit meja kursi. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 402 Siswa Ikut Olimpiade Sains
Redaktur : Tim Redaksi