jpnn.com - PEMKOT Zurich mulai menyingkirkan aktivitas prostitusi agar semakin jauh dari kawasan permukiman. Mereka menyediakan tempat mangkal yang dilengkapi bilik-bilik kayu portabel di pinggir jalan di tepi kota.
Bilik itu juga berfungsi sebagai tempat parkir bagi para konsumen yang berminat menyambangi para pelacur tersebut. Meski otomatis, prostitusi drive-in itu sepi peminat.
BACA JUGA: Suriah: Tudingan Amerika atas Senjata Kimia Palsu
Betapa tidak sepi. Lha wong pria-pria hidung belang tidak langsung disambut perempuan semlohai yang mangkal di sekitar bilik. Yang menyambut justru rombongan jurnalis yang sibuk meliput dan memotret kebijakan anyar yang baru dioperasikan pada Selasa (27/8) waktu setempat.
Karena itu, seorang pelanggan langsung balik kucing. Seorang lagi menggerutu sambil mengacungkan jarinya ke arah wartawan. Batal deh acara ''buang hajat''.
BACA JUGA: Kolektor Sadel Bau Pantat
"Bilik mesra" itu sejatinya komplet. Besarnya pas untuk sebuah mobil. Perlengkapannya pun komplet. Ada pancuran air hangat untuk mandi. Ada tombol emergency kalau para PSK butuh pertolongan. Di sekitar situ juga ada staf dinas kesehatan yang stand by.
Pemerintah Swiss memang melegalkan prostitusi sejak 1942. Para pekerja seks harus punya izin khusus, asuransi kesehatan, dan membayar pajak. Dari bisnis itu, pemerintah meraup income sebesar 3,5 juta Franc atau sekitar Rp 42 miliar per tahun. (Reuters/c16/dos)
BACA JUGA: Meski Krisis, Festival Lempar Tomat di Spanyol Jalan Terus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Mesir Batal Bubarkan Ikhwanul Muslimin
Redaktur : Tim Redaksi