Sektor Perkebunan Mampu jadi Penghasil Devisa Negara

Jumat, 11 Mei 2018 – 22:29 WIB
Agro and Food Expo 2018 di JCC Senayan. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Promosi besar-besaran dibutuhkan untuk menggairahkan industri agribisnis di pedesaan yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. 

Hal ini disampaikan Bambang, Direktur Jenderal Perkebunan saat memberikan sambutan pada acara Agro and Food Expo 2018 (11/5). 

BACA JUGA: Telur dan Daging Ayam Cukup Jelang Puasa dan Idulfitri 2018

"Untuk teman-teman di daerah agar mempromosikan dan berikan informasi kepada investor untuk berinvestasi di daerah, karena daerah memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan khususnya di sektor perkebunan” ujar Bambang.

“Kita sudah buktikan sektor perkebunan mampu tampil sebagai penghasil devisa negara nomor satu mengalahkan sektor migas, kita bisa mengoptimalkan komoditi perkebunan di daerah-daerah pesisir untuk peningkatan produksi, caranya dengan promosi besar besaran dan mengundang investor” ujar Bambang.

BACA JUGA: Kementan: Pemerintah Remajakan Sawit Rakyat

Agrofood Expo 2018 ini dilaksanakan pada  10 - 13 Mei 2018 di Hall B Jakarta Convention Center (JCC) dengan tema “Diversifikasi Komoditi Pertanian Mendukung Swasembada Pangan”

Bambang mencontohkan saat ini ada kegiatan replanting sawit seluas 185.000 ha terbesar sepanjang sejarah sehingga ada 185.000 ha kelapa sawit yang sudah berumur 25 tahun untuk siap dimanfaatkan oleh investor. 

BACA JUGA: Terima ISO SMAP, Karantina Denpasar Cegah Praktik Penyuapan

Indonesia AgroFood Expo 2018 diselenggarakan bersamaan dengan “Indonesia International Modern Agriculture Expo 2018” yang menampilkan teknologi modern di bidang pertanian yang meliputi: alat dan mesin pertanian, mesin pasca panen, dan teknologi hydroponic. 

Pameran diikuti oleh perusahaan alat dan mesin pertanian dari Indonesia, China, Turki, Taiwan dan Korea.  

Sebagai rangkaian kegiatan pameran diadakan juga Indonesia Coffee Festival 2018 yang bertujuan untuk memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia, mempertemukan berbagai pelaku usaha  kopi di Indonesia  mulai dari petani, trader, industri, penikmat kopi hingga pemilik kedai kopi dalam rangka meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri dan dunia

Pameran diikuti oleh 80 (delapan puluh) peserta yang terdiri dari Kementerian terkait, pemerintah daerah, BUMN, pelaku usaha bidang agribisnis, baik yang skala UKM maupun skala nasional.

Rangkaian tiga pameran di sektor pertanian ini diharapkan bisa menjadi ajang promosi produk-produk unggulan agribisnis dan mampu menghasilkan transaksi bisnis yang signifikan.  

“Ke depan pameran ini diharapkan akan menjadi tempat dimana trend kebutuhan dunia akan produk agribisnis dapat ditampilkan sehingga kehadirannya akan terus dinantikan,” pungkas Bambang. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Regulator Karantina Dunia Berbagi Pengalaman di Bali


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler