Sektor Pertanian Kontribusi Wujudkan Nawacita Pemerintah

Senin, 20 Agustus 2018 – 15:39 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman (baju putih) di Jakarta. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Tantangan mewujudkan Nawacita pemerintahan Presiden Joko Wododo telah dijawab secara nyata oleh kinerja Kementerian Pertanian (Kementan). Hal itu tercermin dalam hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) terkait pertumbuhan ekonomi Triwulan II Tahun 2018, yang menyatakan kontribusi pertanian pada laju partumbuhan produk domestic bruto (PDB) mencapai 13,63 persen.

Fakta tersebut mengindikasikan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu penggerak utama dalam pengembangan ekonomi rakyat Indonesia. Data yang diterbitkan BPS pada 6 Agustus 2018 mencatat seluruh lapangan usaha tumbuh positif sepanjang kuartal II 2018. Namun pertumbuhan tertinggi ditempati sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan angka pertumbuhan 9,93 persen dibandingkan kuartal pertama 2018.

BACA JUGA: Alsintan Tekan Biaya Olah Tanah Cabai Hingga 90 Persen

Hal itu dipicu oleh meningkatnya produksi seiring berlangsungnya masa panen raya untuk beberapa komoditas di beberapa subsektor seperti hortikultura dan perkebunan dengan pertumbuhan masing-masing sebeqsar 22,86 persen dan 26,73 persen.

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria saat ditemui pekan lalu, mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang telah terbukti mampu mendongkrak beberapa sektor komoditas untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Kementan Bantah Isu Impor Sapi Meningkat dengan Data

Menteri Amran bersama jajaran di kementeriannya mampu meningkatkan beberapa komoditas pertanian seperti padi yang mencapai 81,16 juta ton atau meningkat 14,42 persen di tahun 2017 dibandingkan tahun 2014. Produksi jagung tahun 2017 juga meningkat 52,17 persen dari tahun 2014 menjadi 29,86 juta ton.

Sedangkan produksi bawang merah 1,47 juta ton atau naik 18,79 persen dari tahun 2014. Produksi cabai tahun 2017 meningkat menjadi 2,38 juta ton atau naik 27,09 persen dibandingkan tahun 2014.

BACA JUGA: Dengan Program Ini, Kementan Dongkrak Populasi Sapi Lokal

"Sikap Amran Sulaiman yang pekerja keras dan inovatif dengan ide-ide cemerlang patut dibanggakan sebab telah terbukti mencapai hasil kerja cukup baik", ujar Arif.

Saat ini Mentan Amran tengah gencar menindak tegas tindakan mafiapangan yang hanya menyengsarakan petani juga masyarakat. Dukungan dari berbagai elemen tokoh politik dan masyarakat terus berdatangan.

“Paling penting, keberanian melawan mafia-mafia pangan yang itu merupakan bagian dari menciptakan sebuah iklim kondusif untuk sektor usaha maupun peningkatan kesejahteraan petani,” kata Arif Satria.

Hal lainnya, ucap Arif Satria, kerja keras dan keberhasilan Andi Amran Sulaiman di beberapa produksi pertanian, dinilai perlu untuk didukung kalangan akademisi dan perguruan tinggi.

Apalagi, Arif Satria berpendapat, Kementerian Pertanian sebagai lembaga pemerintah selalu bersinergi dengan Kementerian/Lembaga lain serta perguruan tinggi secara terbuka dalam soal inovasi penelitian.

Dalam hal perlindungan dan peningkatan kesejahteraan petani serta menjaga ketahanan pangan nasional, anggota Komisi IV DPR RI Firman Subagyo menyoroti gaya kepemimpinan Mentan Amran yang berdampak positif terhadap stabilitas harga dan stok bahan pangan.

Firman mengingatkan bahwa bagaimana selama Ramadhan dan Lebaran Idulfitri dalam dua tahun terakhir, harga kebutuhan pangan cukup terkendali. "Harus kita akui, sepanjang sejarah tidak pernah terjadi harga terkendali, tanpa gejolak selama Lebaran kemarin," ungkapnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Sektor Pertanian Wujud Implementasi Agenda Nawacita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler