jpnn.com - BATAM - Persatuan Sinambela, 44, salah seorang sekuriti Perumahan Citra Laguna, Batuaji, Batam, dikeroyok enam orang tak dikenal (OTK), Jumat (28/2) sekitar pukul 03.30 WIB. Akibat pukulan yang bertubi, korban tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah.
Terbaring lemah di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) menggunakan seragam sekuriti, Persatuan menceritakan peristiwa tersebut terjadi saat ia bertugas di pos jaga perumahan tersebut. Saat duduk di pos, ia tak menyangka kedatangan tamu enam orang tak dikenal yang menggunakan tiga sepeda motor.
BACA JUGA: Selingkuh, Buruh Tewas Dibantai Tukang Jagal
Keenam orang laki-laki yang datang tersebut turun dari sepeda motor menghampiri dan tanpa basa-basi keenam orang tersebut langsung menyerangnya. Persatuan mengaku saat itu dipukul, ditendang, diinjak oleh pelaku.
Bahkan kata Persatuan, pelaku diduga juga menggunakan senjata tajam. Pasalnya, ada bekas luka gores senjata tajam di perut bagian kanan. "Di perut saya ada bekas pisau. Tak taHu juga saya kapan pelaku menggunakan pisau itu," kata Persatuan.
BACA JUGA: Joki Pengantin Pria itu Mengaku tak Dibayar
Persatuan melanjutkan, tak tahu berapa banyak pukulan dan tendangan yang diterimanya. Karena tak sebanding jumlah dengan pelaku, Persatuan tak mampu melawan hingga membuatnya hanya pasrah, dan akhirnya pingsan.
"Mereka langsung memukul saya. Yang saya ingat salah satu pelaku memukul kepala saya dari belakang. Setelah itu saya tak ingat apa-apa. Sekarang kepala saya sakit sekali," tuturnya dengan menahan kesakitan.
BACA JUGA: Kelakuan Deni Kayak Geng Motor
Namun Persatuan mengatakan sebelum ia mengalami kejadian, ada dua pria yang mencurigakan datang ke Perumahan yang dijaganya dengan menggunakan sepeda motor. Karena merasa aneh iya melapor ke securiti yang lain.
"Sebelum enam pria itu datang, sebelumnya saya lapor sama securiti karena ada dua pria yang mencurigakan. Tapi sampai kejadian saya cuma sendirian," keluhnya.
Sementara istri korban, Neli yang menemani Persatuan di ruang IGD mengatakan selain Perrsatuan tak sadarkan diri saat dikeroyok, uang yang ada didompet suaminya itu juga dibawa kabur pelaku.
"Uang di dompetnya Rp. 3.8 juta hilang. Waktu ditemukan dompet suami saya ada di atas punggungnya, sementara ia pingsan dengan posisi telungkup," kata Neli.
Neli menambahkan, sebelumnya sang suami sempat mempunyai masalah dengan seseoramg yang juga keluarga dekatnya. Tapi wanita beranak dua itu tak ingin menuduh hal itu penyebab utama suaminya menjadi korban pengroyokan. "Saya tak ingin menuduh. Tapi memang ada sebelumnya masalah yang juga kerabat kami," paparnya. (cr5)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuni: Biarlah Kubesarkan Sendiri Bayi Iniââ¬Â¦
Redaktur : Tim Redaksi