Selain Asia Carrera dan Tera Patrick, Ternyata Vivid juga Pakai Kim Kardashian

Jumat, 06 November 2015 – 10:33 WIB
Markas Vivid Adult Entertainment di Los Angeles. FOTO: Kardono

jpnn.com - TREN industri film dewasa kini telah bergeser. Menurut CEO Vivid Adult Entertainment Steven Hirsch jika orang harus membeli dan menikmati film dewasa melalui kepingan VCD dan DVD, pada pertengahan 2000-an film dewasa kian gampang didapatkan secara gratis di internet. 

Kepada wartawan Jawa Pos (Induk JPNN) Kardono Setyorakhmadi yang berkunjung ke markas Vivid di Los Angeles, Hirsch mengaku perusahaannya sempat terpukul dengan perubahan tren itu.

BACA JUGA: Hmm.. Nikita Mirzani Pamer Buah Dada Lagi, Hmmmmmm.....

Tapi Vivid juga cepat melakukan perubahan. 

Dia menceritakan, dulu Vivid melakukan talent scouting dan melakukan branding serius pada Vivid Girls. 

BACA JUGA: Mau Tau Alasan Raksasa Produsen Film Dewasa Ini Pilih Nama Vivid! Ayo Klik

Sebutan itu mengacu pada para aktris yang dikontrak secara eksklusif oleh Vivid. Yang paling populer di antaranya adalah Asia Carrera dan Tera Patrick. 

Selain itu serangkaian acara off air untuk Vivid Girls dibuat. Acara itu di-branding secara khusus. Sampai akhirnya mereka sukses membentuk basis penonton yang kuat. 

BACA JUGA: Awal Mula Artis Film Dewasa Asia Carrera dan Tera Patrick Bisa Ngetop, Sekarang Nasibnya...

Kedua, Vivid melakukan pembedaan terhadap produksi mereka. Studio itu pula yang memperkenalkan konsep celebrity sex-tape. 

Nah, salah seorang yang pernah menjadi bintangnya adalah salah seorang sosialita paling terkenal di planet ini, Kim Kardashian.

Meski sempat terjadi polemik hukum dengan Kim, tetap saja Vivid dianggap secara legal menguasai video tersebut. Pada 2010, di antara sekian ratus ribu video dewasa yang beredar di AS, sepertiganya diproduksi Vivid. 

Memasuki pertengahan 2000 ketika film dewasa kian gampang didapatkan secara gratis di internet, Vivid pun terpukul. Tapi, sebagaimana entitas bisnis lainnya, mereka pun melakukan penyesuaian. 

"Kuncinya, kami harus terus melakukan adaptasi," papar Hirsch. 

Dia kemudian melakukan sejumlah perubahan radikal. Yang pertama adalah meniadakan lagi Vivid Girls. 

Kebijakan tersebut membuat Hirsch bisa berhemat. Jika dulu Vivid memproduksi 6-7 film per bulan, kini cukup 2-3 film. 

"Para pemainnya dibayar langsung per proyek," kata Hirsch yang menolak menyebutkan detail fee pemain maupun total ongkos produksinya. 

Langkah berikutnya, dia mematikan penjualan DVD-nya dan melakukan diversifikasi media. Yang pertama tentu saja situs berbayar Vivid. Dari situlah Vivid mendapatkan pemasukan. (ano/ttg/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengintip Dapur dan Rahasia Vivid, Raksasa Produsen Film Dewasa yang Tetap Eksis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler