jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di Kakatua Room, JCC, Jakarta, Kamis (23/4). Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak Iran bersama-sama memberantas tindak pidana terorisme yang semakin marak di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.
"Di bidang terorisme, kekerasan yang selalu mengatasnamakan agama oleh terorisme harus dihapuskan. Ini diberantas dengan kerjasama erat dua negara," ujar Seskab Andi Widjajanto melalui keterangan pers pada wartawan.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Baru Kali Ini Presiden RI Berani Kritik PBB
Selain masalah terorisme, delegasi Iran dan Indonesia juga membahas masalah perdagangan. Dua kepala negara berharap ada peningkatan volume perdagangan. Selain itu, kata Andi, pihak swasta Iran di bidang infrastruktur dan energi juga siap untuk masuk ke Indonesia.
Sementara itu di bidang kebudayaan, Indonesia dan Iran menginginkan penguatan reputasi sebagai negara Islam moderat.
BACA JUGA: Ini Komentar Fadli Zon soal Pidato Jokowi
"Mayoritas penduduk memeluk Islam moderat, harus memperkuat kerjasama terutama di bidang kebudayaan," imbuh Andi.
Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengungkapkan pemerintah Indonesia dan Iran sepakat untuk aktifkan kembali join comission yang selama ini telah ada untuk meningkatkan hubungan bilateral.
BACA JUGA: KPK Dalami Pihak yang Diuntungkan di Kasus Hadi Poernomo
Terkait bidang perdagangan, Indonesia membahas hambatan yang dialami Iran. Selama ini sektor perdagangan di Iran terhambat embargo perbankan dari Amerika Serikat.
"Mereka membahas bagaimana dapat atasi hal itu. Selain itu bahas upaya untuk mengatasi bahaya radikalisme. Dalam hal ini, tadi disepakati upaya kerja sama untuk berantas radikalisme," tandas Armanatha. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Persilakan Jokowi Ambil Kader Golkar
Redaktur : Tim Redaksi