Selain Korban Meninggal, Demo Pengungsi Sinabung Juga Diwarnai Kekerasan

Rabu, 19 Oktober 2016 – 18:09 WIB
Suasana demo pengungsi Sinabung di Tanah Karo, Sumut. foto: sumutpos/jpg

jpnn.com - MEDAN - Selain adanya korban meninggal, aksi kekerasan juga ternyata terjadi saat ratusan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung dari Desa Gurukinayan Kecamatan Payung, Karo, Medan, Sumut berunjuk rasa di kantor bupati Karo, Selasa (18/10).

Mereka yang menuntut Bantuan Dana Rumah (BDR) dan Bantuan Dana Lahan Usaha Tani (BDLUT) itu mengaku diperlakukan kasar oleh petugas kepolisian Polres Tanah Karo.

BACA JUGA: Program Pesantren dan Desa Bersinar Rambah Sulsel

Salah seorang pengungsi yang ikut unjukrasa, Dedy Surbakti, 18, mengaku mendapat pukulan dari petugas yang berjaga. “Selain dipukul di bagian perut saya juga mendapat tendangan dan kalau saya liat orangnya saya masih ingat wajahnya," ujarnya seperti diberitakan Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini (19/10).

Dampak lain akibat kekesalan warga, sebagian warga meluapkan emosi sehingga  beberapa daun pintu yang terbuat dari kaca pecah, kursi/meja terlihat berserakan dan  beberapa pot bunga di halaman menjadi sasaran amuk massa.

BACA JUGA: Status Gunung Bromo Sedang Dievaluasi, Sabar Ya..

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting menyatakan, pengunjuk rasa menuntut agar dana relokasi tahap II korban erupsi Gunung Sinabung segera dicairkan. 

Dia menyebutkan, unjukrasa pun memanas setelah ratusan warga masyarakat kecewa karena tuntutannya tak terpenuhi. Pasalnya, pihak BPBD Karo belum dapat mencairkan dana tersebut tanpa penjelasan. 

BACA JUGA: Jembatan Kuning Roboh, Surfing di Ceningan Lesu

Massa berubah frontal dan memaksa masuk ke gedung kantor Bupati hingga akhirnya berujung kontak fisik dan saling dorong dengan personel Satpol PP yang siaga di lokasi. Dari aksi saling dorong yang terjadi seorang warga, Sartoni Sembiring, 61, terjatuh lantai II dan meninggal dunia.  

Rina melanjutkan, peristiwa tersebut kemudian membuat ratusan massa memilih bertahan di Kantor Bupati Karo. Massa tak terima atas kejadian yang menimpa salah seorang bagian dari pendemo. Bahkan, massa juga melakukan pengrusakan salah satu pintu di Kantor Bupati Karo dengan cara melemparkan pot bunga. 

Terkait kericuhan itu, Rina menyebut, personel Polres Tanah Karo sudah diturunkan ke lokasi untuk mengantisipasi kondisi dapat memanas.

Menurut dia, pihak kepolisian juga tengah mendalami peristiwa yang menimpa salah seorang warga yang menjadi korban. 

"Berkaitan kejadian yang menimpa salah seorang warga korban meninggal dunia juga masih kita dalami," tandas Rina.

Dandim 0205/TK Letkol Inf Agustatius Sitepu langsung turun ke kantor Bupati Karo untuk menenangkan massa agar tidak tersulut emosinya. Dandim meminta kepada warga menjaga kondusifitas, kemudian warga diingatkan apabila merasa tidak puas terhadap meninggalnya Sartono Sembiring agar divisum untuk mengetahui hal apa yang mengakibatkan bersangkutan meninggal dunia.

Disamping itu, dia meminta, para warga mempersiapkan saksi-saksi yang mengetahui kronologis atas kejadian itu.(ral/mag-1/ted/ril/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Jadikan Agama Tameng Menolak Kapolda Banten


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler