Selama Pandemi, 3 Sekolah di Cianjur Dijadikan Tempat Berbuat Dosa

Sabtu, 16 Januari 2021 – 02:50 WIB
Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai. ANTARA/Ahmad Fikri

jpnn.com, CIANJUR - Sebanyak tiga SMP di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dijadikan tempat berbuat dosa oleh pelaku pencurian barang-barang berharga milik sekolah.

Menurut Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai, jajarannya menerima tiga laporan pencurian dengan jumlah komputer yang hilang dicuri mencapai ratusan unit

BACA JUGA: Istri Terbangun Tengah Malam, Lihat Suami Lagi Berbuat Dosa pada Anak, Astagaa

Karena itu, Polres Cianjur menggencarkan patroli siang dan malam ke sejumlah sekolah yang dinilai rawan menjadi sasaran para pencuri.

AKBP Mochamad Rifai mengatakan ketiga SMP yang menjadi sasaran pencurian itu berada di tiga kecamatan di Cianjur.

BACA JUGA: Vokalis Band Cukup Terkenal Inisial AZ Ditangkap Polrestabes Bandung, Aduh Kasusnya

"Selama pembelajaran daring, ada tiga laporan SMP yang dibobol maling, SMP di Kecamatan Warungkondang, Bojongpicung dan Gekbrong," kata Mochamad Rifai di Cianjur, Jumat (15/1).

Bila ditotal, ketiga sekolah mengalami kerugian ratusan juta rupiah dalam kasus tersebut. Namun, Rifai tidak memerinci jumlah unit komputer yang dilaporkan dicuri.

BACA JUGA: Respons Sikap Kontroversial Ribka Tjiptaning, TB Hasanuddin Sampaikan Pesan Puan Maharani

"Untuk mengantisipasi hal yang sama, kami instruksikan jajaran Polsek untuk meningkatkan patroli ke sejumlah sekolah yang ada di wilayah hukumnya masing-masing guna mempersempit ruang gerak pencuri," jelas Rifai.

Polisi juga berkoordinasi dengan sekolah untuk bersama-sama menjaga keamanan murid-murid bersekolah secara daring, termasuk melibatkan warga untuk memantau dan mengawasi lingkungan sekolah sebagai upaya pengamanan bersama selama pandemi.

Kepala Bidang SMP Disdikbud Cianjur Tjupi Kanigara mengatakan, selama pembelajaran daring mereka mendapat tiga laporan sekolah yang dibobol maling pada semester pertama tahun ajaran 2020-2021.

Dia menyebutkan, selama pembelajaran daring pengamanan sekolah agak renggang, sehingga menjadi sasaran empuk pelaku pencurian.

"Kami dari dinas sudah menginstruksikan seluruh sekolah untuk lebih meningkatkan keamanan lingkungan sekolah agar terhindar dari kasus pencurian. Kami belum tahu pasti sampai kapan pembelajaran daring akan berakhir karena tingkat penularan masih tinggi," tambahnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler