Selama Tiga Bulan 20 WN China Berada di Puncak, Begini Kegiatan Sehari-harinya

Minggu, 14 Juni 2020 – 00:16 WIB
WNA China diamankan petugas dari kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Foto: Adline/Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Puluhan warga negara (WN) asal China dengan mudah masuk ke kawasan wisata Puncak, Bogor dan menyewa vila. Padahal blokade dan penyekatan Jalan Raya Puncak telah dilakukan petugas.

Bahkan, para WN China ini sudah hampir tiga bulan berada di kawasan Puncak. Untuk mengelabui petugas, para WNA tersebut berpindah-pindah. Meksi demikian, Pada Jumat (12/6), aksi para WNA China terendus polisi dan muspika Kecamatan Cisarua.

BACA JUGA: Akhir Juni, 500 TKA Asal China Serbu Indonesia

Penindakan pun dimulai. Muspika bersama dengan petugas kepolisian dari polsek Cisarua dan Polres Bogor melakukan pemeriksaan di Vila Samir, Kampung Ciburial Coklat RT 04/05, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, kabuapaten bogor.

Informasi yang dilansir radarbogor.id, setelah dilakukan pengecekan, didapati keberadaan WN China tersebut berada di vila. Dalam vila terdapat 16 WN China tanpa dokumen resmi.

BACA JUGA: 141 WN China di Sumsel Dipulangkan

“Iya Benar,” ujar Camat Cisarua, Deni Humaedi dilansir radarbogor.id, Sabtu (13/6).

Aksi penindakan WN China ini pun terekam kamera ponsel. Dalam video berdurasi 54 detik itu nampak seorang WNI bernama Sukarsih (20).

BACA JUGA: Siswi SMP Tepergok Dokter Nurul Usai Berbuat Dosa di Pinggir Sawah

Wanita asal Argotirto, Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjingwetan, Kabupaten Malang itu berperan sebagai calo vila atau yang menjadi perantara untuk penyewaan vila.

“Kami sedang jual beli uang asing gitu,” ucap perempuan tersebut saat diinterogasi petugas dalam video.

Sementara itu dari hasil interogasi, Sukarsih awalnya ditelepon oleh Dibo (WN China) untuk dicarikan vila bagi rekan-rekannya dengan jumlah 16 orang.

Setelah mencari melalui temannya didapat sebuah Vila Reyhan 1 di Kampung Ciburial Coklat RT 04/05 Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Diketahui selanjutnya pada tanggal 1 April 2020 ke 16 WN China bersama dirinya berangkat dari Jakarta menuju vila dengan menggunakan empat unit kendaraan roda empat.

Adapun kendaraan tersebut yakni Toyota Alphard Vellfire warna putih No.Polisi A 1568 KI, lalu Honda CRV warna putih No.Polisi B 2939 EJ, Mitsubishi X Pander warna putih No.Polisi B 4936 BAU dan Toyota Innova warna hitam No. Polisi B 2213 PFI
Pada tanggal 2 Juni 2020.

Ke-16 WNA berikut dirinya pindah ke Vila Samir (masih satu pengelolaan dan masih dijaga oleh Mahmud dan berlokasi di sebelah Villa Rayhan 1), namun demikian Villa Rayhan 1 masih tetap disewa hanya untuk istirahat.

Dalam kesehariannya, Sukarsih bekerja untuk memasak, mencuci dan memenuhi keperluan para WNA tersebut. Menurutnya, keseharian yang dilakukan para WN China tersebut berupa mengoperasikan laptop dan HP (Trading Dunia Maya).

Selain itu petugas mendapati 413 buah Hand Phone (merk Xiaomi dan Iphone), 12 buah laptop (merk HP, Dell, Asus, dan Samsung) dan enam buku catatan berisi angka dan tulisan berbahasa China.

Selain di vila tersebut selanjutnya dilakukan pengecekan di Villa Rudang Kampung Baru Jeruk, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua dan didapati empat orang WNA China lainnya.

Keempat orang tersebut pun dijemput ke Villa Samir dan selanjutnya penanganan temuan keberadaan WNA tanpa identitas tersebut diserahkan kepada Polres Bogor dan Imigrasi Kelas I Bogor. (all/radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler