jpnn.com, BEIJING - Sebanyak 53 mahasiswa asal Indonesia diwisuda secara daring setelah berhasil menyelesaikan studi mereka dengan baik di tengah pandemi COVID-19 yang melanda Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok.
"Mereka telah menjalani wisuda secara online," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI di Beijing, Yaya Sutarya, kepada ANTARA, Senin (22/6).
BACA JUGA: Inilah Sederat Kebijakan Mendikbud untuk Meringankan Beban Mahasiswa
Ke-53 mahasiswa asal Indonesia tersebut berhasil menggondol gelar sarjana strata 1 hingga strata 3 dari tujuh perguruan tinggi yang tersebar di Wuhan dan Provinsi Hubei, tempat kelahiran virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
Ketujuh perguruan tinggi yang meluluskan para mahasiswa asal Indonesia itu adalah Wuhan University sebanyak 10 orang, Wuhan University of Technology (10), China University of Geoscience (5), Central China Normal University (22), Huazhong University of Science and Technology (4), Zhongnan University of Economy and Law (1), dan Huazhong Agricultural University (1).
BACA JUGA: Tiga Kriteria Mahasiswa Penerima Dana Bantuan Pandemi
"Kami dan keluarga besar KBRI Beijing mengucapkan selamat dan sukses. Ini sebuah pencapaian yang sangat luar biasa karena terjadi di tengah pandemi," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok, Djauhari Oratmangun.
Ia berharap ilmu yang didapat selama belajar di Tiongkok dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia.
BACA JUGA: Nadiem Alokasikan Rp 1 Triliiun untuk Bantuan UKT, Mahasiswa Baru PTS Dapat
Para mahasiswa tersebut juga mendapatkan penghargaan tersendiri dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) dan KBRI Beijing.
Penghargaan Wuhan Award tersebut terbagi dalam beberapa kategori, yakni Teladan Akademik, Teladan Non-Akademik, Terlucu, Tereksis, Terkece, Terasyik, dan Terdiam Tanpa Kata.
Para mahasiswa yang diwisuda tersebut kebanyakan pulang ke Indonesia pada 31 Januari 2020 melalui program repatriasi atas kerja sama Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Beijing, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan TNI Angkatan Udara, tujuh hari setelah akses Wuhan ditutup total (lockdown). (ant/dil/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Adil