Selamat Datang Reiwa, Jepang Masuk Era Kaisar Baru

Rabu, 01 Mei 2019 – 11:28 WIB
Pemerintah Jepang mengumumkan Reiwa sebagai nama era baru setelah Kaisar Akihito lengser. Foto: AFP

jpnn.com, TOKYO - ''Dengan tulus, saya dan permaisuri berharap era Reiwa yang dimulai besok (hari ini, Red) menjadi era yang stabil dan bermanfaat.'' Kalimat itu diucapkan Akihito dalam pidato terakhirnya sebagai kaisar Jepang. Kemarin (30/4) dia resmi meletakkan jabatan. Era Heisei, masa kekaisarannya, berakhir dan digantikan era Reiwa.

Selama lebih dari 200 tahun ini, tidak ada kaisar Jepang yang turun takhta. Akihito adalah yang pertama. Dia merasa sudah tua dan beberapa kali sakit sehingga tidak maksimal mengemban tugas sebagai seorang kaisar yang melayani rakyat. Suami Ratu Michiko itu menjalani operasi kanker prostat pada 2003 dan operasi bypass jantung (2012). Karena itulah, pada 2016, Akihito sudah mengutarakan niatnya untuk turun takhta.

BACA JUGA: Jet Produksi Mitsubishi Segera Mengangkasa

Perpindahan era kali ini terasa begitu berbeda. Biasanya, era berganti ketika kaisar telah tiada. Dulu, saat Akihito mengambil alih kekuasaan ayahnya, mendiang Kaisar Hirohito, negara berduka. Sebab, Hirohito yang dijuluki sebagai manusia dewa telah tiada.

Namun, kali ini berbeda. Akihito meletakkan jabatannya. Bukan karena meninggal. Karena itu, rakyat tidak perlu bersedih hati. Libur musim semi diperpanjang hingga 10 hari. Rakyat menandai pergantian era dengan pergi piknik dan bersenang-senang bersama orang-orang terkasih. ''Kaisar telah bekerja keras selama 30 tahun ini. Jadi, saya harap penyerahan tongkat kekuasaan ke kaisar yang baru akan berjalan mulus,'' ucap Mikiko Fujii, seorang warga.

BACA JUGA: Seringai Gebrak Jepang Mulai Malam Ini

Penduduk berkumpul di luar istana kemarin malam untuk menghitung detik-detik terakhir era Heisei.

Rencananya, hari ini, setelah dilantik, Naruhito menyapa penduduk untuk kali pertama. Upacara yang lebih besar diadakan pada 22 Oktober mendatang. Naruhito bakal diarak keliling Tokyo dan menerima tamu-tamu kerajaan yang ingin memberi selamat.

BACA JUGA: Jangan Golput! Pak Ahok Sudah Mencoblos, Nih Buktinya

Naruhito dan istrinya, Ratu Masako, sangat berbeda dengan para pendahulunya. Pasangan suami istri itu sama-sama menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi dan bisa berbicara dalam beberapa bahasa. Naruhito adalah alumnus Oxford University, sedangkan istrinya lulusan Harvard University. Saat tinggal di luar negeri, mereka bahkan mencuci bajunya sendiri. Masako juga pernah menjadi seorang diplomat. ''Mereka memiliki latar belakang yang unik,'' ujar analis di Wilson Center, Shihoko Goto, sebagaimana dikutip Japan Times.

Dengan latar belakang tersebut, penduduk berharap kaisar yang baru bisa lebih mengenalkan Jepang ke kancah internasional dan lebih dekat dengan rakyat. Goto meyakini Naruhito dan Masako bisa melakukannya dengan baik.

Akihito dan Michiko sejatinya sudah cukup dekat dengan rakyat jika dibandingkan dengan mendiang Kaisar Hirohito. Mereka tidak sungkan duduk dan menghibur penduduk yang tengah dilanda duka. Termasuk saat 1991 ketika gunung di Nagasaki meletus. Mereka tidak sungkan duduk di bawah bersama rakyat jelata.

Naruhito berjanji meneruskan kebiasaan baik dan kerja keras ayahnya. Namun, dia punya pandangan lain tentang peranannya sebagai seorang kaisar. Dalam beberapa wawancara, Naruhito menegaskan bahwa kerajaan harus beradaptasi. Para pengamat menilai bahwa Naruhito akan berbicara dan merangkul lebih banyak orang.

''Saat ini keluarga kerajaan harus menggunakan jejaring sosial untuk mengekspresikan opini mereka dalam batas tertentu. Jika bukan dengan kata-kata, bisa lewat foto di Instagram,'' tutur psikiater dan penulis buku tentang perempuan-perempuan keluarga kerajaan, Rika Kayama.

Masako memiliki bakat untuk dekat dan mengambil hati rakyat. Dalam beberapa kesempatan, dia juga menunjukkan perhatian kepada kalangan kurang mampu dan anak-anak yang bermasalah.

Di pihak lain, Kaisar Naruhito dikenal sangat peduli dengan lingkungan. Dia tertarik dengan konservasi, pemberdayaan air, serta isu-isu perubahan iklim. Mereka bakal membawa perubahan pada kekaisaran Jepang meski tidak mudah. ''Saya harap kaisar yang baru bakal seperti kaisar era Heisei, dekat dengan rakyat,'' kata salah seorang penduduk Tokyo, Morio Miyamoto. (sha/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibintangi Yuki Kato, Nikah Yuk Syuting di Jepang dan Indonesia


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler