jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad meraih penghargaan Kreatif untuk Pemimpin Inovatif dalam Pembangunan Nasional di ajang IDeaward 2024 yang berlangsung di Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Jumat (27/9).
Penganugerahan ini adalah ajang penghargaan bergengsi untuk menghormati instansi pemerintahan serta individu yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kreativitas dan inovasi di Indonesia.
BACA JUGA: Fadel Dinilai Layak Melanjutkan Kembali Sebagai Pimpinan MPR
Tercatat, ada 17 penerima penghargaan dari kementerian, instansi, lembaga dan individu, termasuk senator dari Gorontalo Fadel Muhammad.
Penghargaan diberikan secara langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno
BACA JUGA: MPR Akan Surati Pimpinan MA Terkait Putusan Gugatan Pergantian Fadel Muhammad
Dewan juri IDeaward 2024 dalam keterangannya menyampaikan terpilihnya Fadel Muhammad menerima penghargaan tersebut karena pimpinan MPR dari Kelompok DPD ini selalu berkontribusi aktif dan berdedikasi tinggi terhadap pembangunan daerah dan bangsa.
Selama menjalankan tugasnya di DPD, Fadel Muhammad dinilai selalu memperjuangkan aspirasi daerah di tingkat nasional.
BACA JUGA: Ini Harapan Fadel Muhammad Kepada Pimpinan dan Anggota DPD Periode 2024-2029
Sebagai Wakil Ketua MPR, Fadel memainkan peran yang strategis dalam mendorong pembangunan nasional melalui kebijakan yang kreatif dan berkelanjutan.
"Saya pribadi sangat berterima kasih atas penghargaan yang saya terima ini. Ini adalah bentuk apresiasi kepada saya yang sangat saya hargai," kata Fadel Muhammad seusai menerima penghargaan tersebut.
Lebih jauh Fadel mengungkapkan inovasi selalu menjadi acuannya dalam bertugas di manapun.
Saat menjabat Gubernur Gorontalo selama dua periode, Fadel Muhammad selalu mengedepankan inovasi.
Bahkan, dia mampu membawa Gorontalo sebagai provinsi inovasi dan meletakkan dasar pembangunan perekonomian yang berpijak pada penguatan komoditas jagung.
Langkah Fadel Muhammad sebagai gubernur tidak sampai di situ.
Ketua Umum Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) itu juga memberikan penghargaan besar dalam bentuk tambahan insentif pendapatan kepada individu-individu yang memiliki inovasi di lingkaran pemerintahan provinsi sampai ke pemerintahan desa.
"Kenapa saya lakukan itu? Sebab, saya sangat mendorong inovasi tumbuh, karena akan mampu membangun daerah dan ujungnya kepada kesejahteraan rakyat," ujarnya.
Begitu juga ketika Fadel Muhammad menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan inovasi ikan budidaya yang dilakukannya berhasil menaikkan produksi perikanan nasional sampai 350 persen.
Kini, Fadel Muhammad menjabat sebagai salah satu pimpinan MPR, lembaga negara yang memiliki kewenangan tertinggi di Indonesia, salah satunya berwenang merubah dan menetapkan konstitusi negara.
"Bersama para pimpinan dan anggota MPR lainnya, kami membuat banyak terobosan-terobosan besar. Beberapa di antaranya yang sedang hangat sekarang ini, kami ingin menghormati para pemimpin bangsa yang telah tiada, seperti Bung Karno, Soeharto dan Gus Dur. Bentuknya, dengan pencabutan secara resmi TAP MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 yang secara tersirat menuding Bung Karno terlibat agenda pemberontakan G30S/PKI," tegasnya.
Kata Fadel, MPR juga mencabut nama Presiden Soeharto dari Pasal 4 dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998 dan mencabut TAP MPR Nomor II/MPR/2021 terkait Presiden keempat RI Abdurahman Wahid.
Melalui upaya tersebut diharapkan ketiganya bisa berlanjut untuk diberikan penghargaan besar atas jasa-jasanya, dan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi