jpnn.com, JAKARTA - Rupiah yang ditransaksikan di pasar spot, Kamis (23/4) pagi, mengalami penurunan terhadap dolar AS.
Pada pukul 10.14 WIB, rupiah melemah 93 poin atau 0,6 persen menjadi Rp 15.543 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.450 per dolar AS.
BACA JUGA: Siuman, Rupiah terhadap Dolar AS Menguat Lagi
"Rupiah masih ada peluang menguat. Sentimen negatif masih dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terhadap kemampuan dunia mengatasi virus corona yang telah mendorong penurunan ekonomi global," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Ariston menuturkan, sentimen positif kembali berlanjut pagi ini ke pasar Asia, melanjutkan sentimen positif sejak pembukaan pasar Eropa kemarin hingga penutupan pasar AS subuh tadi.
BACA JUGA: Jokowi Bantah Najwa Shihab Beda Mudik dengan Pulang Kampung, Yuk Cek KBBI
Pasar berharap lockdown akan segera dibuka dengan mulai melandainya pertumbuhan jumlah orang yang terjangkiti virus di beberapa negara Eropa dan di AS.
Selain itu, sentimen positif datang dari akan disetujuinya stimulus tambahan dari pemerintah AS sebesar lebih dari 480 miliar dolar AS oleh DPR AS.
BACA JUGA: Pagi yang Berat, Minyak Anjlok Bikin Rupiah Pingsan Lagi
"Reboundnya harga minyak mentah juga membantu sentimen postif," ujar Ariston.
Harga minyak menguat hingga ke level 14,6 dolar AS per barel untuk West Texas Intermediate (WTI) dan 21 dolar AS per barel untuk Brent.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp 15.400 per dolar AS hingga Rp 15.550 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp 15.630 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.567 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha