jpnn.com, JAKARTA - Mengawali pekan ini, Senin (10/8), pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot Jakarta menunjukkan penguatan.
Rupiah dibuka pada Senin pagi menguat 25 poin atau 0,17 persen menjadi Rp 14.600 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.625 per dolar AS.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Rabu Pagi Menguat Lagi
Kendati demikian, Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi rupiah masih sangat rentan terjun, imbas faktor eksternal.
"Rupiah berpotensi melemah hari ini dengan kekhawatiran pasar yang berlanjut dari akhir pekan kemarin, seperti kisruh hubungan AS dan China, jalan buntu paket stimulus kedua AS, dan penularan virus COVID-19 yang masih terus meningkat," kata Ariston di Jakarta.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah, Inikah Penyebabnya?
Namun di sisi lain, data tenaga kerja AS ternyata lebih bagus dari ekspektasi pasar seperti data ketenagakerjaan non pertanian (Non Farm Payrolls), dan data tingkat pengangguran yang dirilis Jumat (7/8) malam lalu.
Pasar tenaga kerja AS berhasil menambah 1,76 juta pekerjaan di Juli, lebih tinggi dari konsensus sebesar 1,7 juta atau sekitar sepertiga dari penambahan 4,8 juta di Juni.
BACA JUGA: Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Lagi
Hal itu membuat tingkat pengangguran turun menjadi 10,2 persen dari 11,1 persen di Juni.
"Hal ini bisa membantu penguatan rupiah karena data yang bagus ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.550 per dolar AS hingga Rp 14.700 per dolar AS.
Pada Jumat (7/8) lalu, rupiah ditutup melemah 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp 14.625 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.585 per dolar AS. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha