ictBeberapa kebun binatang besar di Selandia Baru mengikuti jejak sejawat mereka di Australia menyerukan perlunya label lebih jelas mengenai minyak sawit dalam produk makanan.

Kebun binatang di Auckland Zoo, Hamilton, Wellington dand Orana Wildlife Park telah bergabung dengan inisiatif ini, yang diprakarsai oleh kelompo pegiat Unmask Palm Oil.

BACA JUGA: Asyiknya Bersepeda di Melbourne

Kelompok ini meminta agar siapa saja yang prihatin dengan produksi minyak sawit mengirim kartu pos kepada Menteri Masalah Keamanan Pangan Selandia baru Jo Goodhew untuk menunjukkan dukungan mereka.

Pendiri Unmask Palm Oil Ben Dowdle mengatakan bahwa minyak sawit sekarang ini terdapat dalam hampir separuh produk makanan yang tersedia di supermarket, namun saat in di Australia dan Selandia Baru, masuk dalam kategori 'minyak sayur".

BACA JUGA: Koala Sakit Butuh 10.000 Pohon Karet Baru di Queensland

"Setiap warga Selandia Baru harus memiliki pilihan dengan apa yang ada dalam makanan mereka." katanya.

"Pelabelan yang jelas adalah satu langkah lebih maju."

BACA JUGA: Melihat Jejak Makasar di Australia Utara

Minyak sawit sekarang banyak menjadi pembicaraan karena dampak lingkungan, dengan perluasan lahan menyebabkan penebangan hutan. Unmask Palm Oil mengatakan karena penebangan hutan ini menyebabkan sekitar seribu orang hutan mati di Asia Tenggara setiap tahunnya.

Lembaga Standarisasi Makanan di Selandia Baru dan Australia sudah menolak usulan bagi pelabelan seperti itu.

Apa yang dilakukan di Selandia Baru ini mengikuti kampanye yang sudah lama dilakukan di Australia dimana Persatuan Kebun Binatang Victoria (Zoos Victoria) meminta agar produk minyak sawit ditulis jelas dalam produk makanan di Australia.

"Kami sudah bekerja selama tujuh terakhir dalam soal minyak sawit." kata manajer umum soal komunikasi Zoos Victoria, Jacquie O'Brien kepada ABC sambil menambahkan bahwa dia senang bahwa Kebun Binatang Selandia Baru juga sekarang ikut ambil bagian.

"Ini penting sekali karena ini mengenai hak konsumen mengetahui apa yang ada dalam makanan mereka.

"Bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut terserah kepada mereka."

"Apakah itu berkenaan dengan nilai lingkungan atau nilai kesehatan ... apa yang kami minta adalah memberikan hak itu kepada konsumen."

O'Brien mengatakan bahwa survei yang dilakukan Zoos Victoria di Australia dan Selandia Baru tahun ini menunjukkan bahwa 84 persen warga Australia mendukung pelabelan minyak sawit sementara di Selandia Baru dukungannya adalah 92 persen. Riset menanyai 1.125 warga Selandia Baru dan 1.003 warga Australia.

Sejauh bini sudah ada 50 ribu orang yang menandatangani petisi Zoos Victoria bagi label makanan yang lebih transparan.

Diterjemahkan pukul 16:12 AEST 15/8/2016 oleh Sastra Wijaya. Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Indonesia Memperburuk Situasi Terhadap LGBT

Berita Terkait