Gol-gol dari tiga pemain flamboyan Singapura menjadi penentunya. Pesta kemenangan itu dibuka dengan gol penalti Fahrudin Mustafiq lewat titik putih sembilan menit babak pertama dimulai. Sisanya terjadi di babak kedua setelah gol Khairul Amri di menit ke-61 dan Baihakki Khaizan di masa injury time.
Dengan kemenangan ini, berarti skuad asuhan Radojko Avramovic sudah mampu unggul dua bola dari Thailand. Berikutnya di leg kedua yang dimainkan di Bangkok pada Sabtu akhir pekan ini (22/12), Singapura hanya membutuhkan hasil imbang untuk meraih gelar yang terakhir didapatkan lima tahun silam.
Atau jika tidak bisa mencuri kemenangan di kandang Thailand, minimal Singapura kalah dengan selisih satu gol. "Hasil ini jelas menguntungkan kami. Sekarang, kami tinggal menunggu bagaimana hasil dalam 90 menit berikutnya," ujar Raddy -sapaan Avramovic- seperti dikutip Goal.
Menurut Raddy, perjalanan anak asuhnya hingga laga pemungkas ini sudah bisa disebut pencapaian bagus. Maklum, Singapura sebenarnya bukan favorit juara setelah pada babak penyisihan grup lalu sempat terseok-seok sebelum akhirnya memastikan satu tiket pada laga terakhirnya.
Dan kemenangan pertama ini tak akan disia-siakan Raddy. "Sudah berada di sini (final, Red) saja sebenarnya sudah cukup bagus bagi kami. Tak ada yang mengunggulkan kami. Sekarang anak-anak sudah menang, tak ada kata lain selain memenangi pertandingan berikutnya," koar pelatih berkebangsaan Serbia itu.
Sebaliknya bagi Thailand, kekalahan pertamanya sepanjang Piala AFF 2012 ini akan membuat langkahnya untuk meraih trofi juara kian berat. Sebab, mengejar marjin dua gol dari Singapura bukanlah perkara mudah sekalipun di leg kedua mereka tampil di depan pendukungnya sendiri.
Dilansir dari channelnewsasia, pelatih Thailand Winfried Schaefer tetap optimistis pada leg kedua nanti. Bagi pelatih berkebangsaan Jerman tersebut, tidak ada hal yang mustahil didapatkan anak asuhnya. "Saya berharap hasil bagus di leg kedua dan kami siap meraih sukses kembali di Bangkok. Itu target kami, sasaran kami," tegas Schaefer.
Lebih lanjut Schaefer mengakui bahwa anak asuhnya tidak biasa bermain di lapangan yang menggunakan rumput sintetis seperti di Jalan Besar Stadium. Itu yang menjadi salah satu penyebab kekalahan anak asuhnya.
"Lapangan tidak ideal dan banyak pemain yang kesulitan bermain di sana. Namun, saya percaya tim ini bisa bangkit lagi dan kami masih punya waktu mempersiapkan diri untuk membalas kekalahan ini," tandas dia. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisruh PSSI Harus Selesai 13 Februari
Redaktur : Tim Redaksi