Selanjutnya, Timnas U-19 Tingkatkan Antisipasi Crossing

Minggu, 20 April 2014 – 04:33 WIB
Timnas Indonesia U-19, Foto: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Lima lawan yang dihadapi oleh Timnas U-19 di Timur tengah dinilai memiliki kualitas dan karakter yang berbeda. Dari evaluasi yang dilakukan tim pelatih, dua hal yang akan terus dibenahi adalah dalam hal antisipasi crossing dan efektifitas dalam memanfaatkan peluang ketika bermain.

"Apa yang kami jalani, sangat bagus untuk pembelajaran pemain," kata Indra Sjafri dalam rilis dari Badan Tim Nasional.

BACA JUGA: Balotelli Target 40 Gol untuk AC Milan Semusim

Yang menjadi perhatian khusus tim pelatih, salah satunya antisipasi bola crossing dan efektifitas bermain. "Insya Allah di akhir tahap spesifik preparation Agustus nanti, semua kelemahan sudah bisa kami minimalisir,' tambahnya.

Sepulang ke Indonesia, fokus tim pelatih adalah pembenahan dalam sektor-sektor tersebut. Intensitas latihan dipastikan bakal meningkat, yang berfokus kepada pemaksimalan antisipasi crossing dan efektifitas dalam menyelesaikan peluang.

BACA JUGA: Umuh Targetkan Kemenangan di Kandang Gresik United

Dalam laga melawan Oman U-19 pada 9 dan 11 April lalu. Timnas memang sempat takluk 1-2 dan kemudian berhasil menang 2-1. Namun, dua dari tiga gol yang tercipta ke gawang Timnas di laga itu, bermula dari set piece bola mati.

Tak ubahnya crossing, bola-bola tinggi yang dilepaskan dari set piece tendangan penjuru atau tendangan bebas, membuat pemain kita keteteran.

BACA JUGA: Jacksen Akui Kehebatan Serangan Balik PSM

Karena itu, dalam laga di Uni Emirat Arab, formula baru dicoba oleh Indra dengan memasang dua pemain tinggi di belakang, Ryuji Utomo-Hansamu Yama.

Hasilnya, dari dua kali kebobolan saat menang 4-1 dan 2-1 melawan timnas UEA U-19, hanya satu gol yang tercipta dari set piece bola atas.

Terakhir, gol sundulan lawan diciptakan saat Timnas yang menurunkan pemain pelapis, imbang 2-2 melawan tim Al-Shabab U-19, Jumat (18/4) lalu.

Sementara itu, dalam efektifitas dalam bermain yang dimaksud Indra adalah dalam memaksimalkan peluang yang didapat. Dalam setiap laga, Evan Dimas Darmono dkk, rata-rata mendapatkan lebih dari lima peluang matang.

Tapi, dari lima laga, hanya dalam pertemuan pertama melawan UEA, Timnas bisa menang lebih dari selisih satu  gol, 4-1.
Masalah ini sebelumnya juga dikeluhkan Indra, saat timnya usai menjalani tur nusantara.

Saat itu, dalam catatan statistiknya, Timnas berhasil menciptakan 207 peluang, tapi hanya 23 gol tercipta. Itu berarti baru 10 persen dan 100 persen peluang yanng bisa dikonversikan menjadi gol, ini menurutnya belum efektif.

Nah, dalam timur tengah, jika diasumsikan setiap laga timnas mendapat sekitar tujuh saja peluang matang sehingga totalnya 35 peluang dari lima laga, maka presentase sudah lumayan meningkat.

Dengan total 11 gol tercipta, presentase hampir menyentuh 30 persen. Kalau dibandingkan tur nusantara, maka tentu ada peningkatan disini.
    
"Timnas dapat pelajaran yang berbeda dari lima pertandingan. Kami melawan tim dengan kualitas dan karakter yang berbeda. Pemain mengalami peningkatan kualitas. Dan ada beberapa pemain yang sangat berkembang di tur ini," ujarnya.  (aam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dikalahkan Sunderland, Jose Mourinho Beri Wasit Ucapan Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler