Selebaran Resmi, Dilarang Rayakan Tahun Baru

Selasa, 22 Desember 2015 – 06:51 WIB
Kembang api malam tahun baru di Bundaran HI. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - BANDA ACEH – Forum komunikasi Pimpinan daerah (Forumkopimda) serta Majelis permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengeluarkan seruan mengenai larangan perayaan malam tahun baru. Surat edaran itu ditempel di beberapa sudut kota Banda Aceh.

Polisi Syariat di Aceh sudah ancang-ancang melakukan razia gabungan untuk mencegah perayaan tahun baru yang dinilai bertentangan dengan syiar agama Islam serta tidak sesuai dengan budaya, adat istiadat masyarakata Aceh.

BACA JUGA: KNKT Investigasi Penyebab Pesawat Kalstar yang Tergelincir di Kupang, Hasilnya?

"Kita akan lakukan razia pertama mencari penjual marcon, di setiap sudut kota Banda Aceh, serta melihat seluruh kafe, hotel yang mempersiapkan tempatnya untuk perayaan tahun baru," kata Kasi  Peraturan Perundang-undangan dan Syariat Islam, Evendi A Latif kepada Rakyat Aceh (Jawa Pos Group) di kantornya.

Razia nantinya melibatkan personel WH Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh serta dibantu TNI dan Polri.

BACA JUGA: Kakek Tua Ini Bikin Warga Duku Mendadak Heboh

"Kita imbau kepada seluruh masyarakat, untuk jangan menjual marcon, serta merayakan tahun baru. Jika kita dapatkan akan kita tindak tegas," sebutnya.

Wakil Ketua MPU Aceh. Tgk.H. Faisal Ali, mengungkapkan pihaknya sudah menerima laporan mengenai adanya spanduk maupun selebaran ucapan natal dan baru.

BACA JUGA: Kejam Banget! Pria Misterius Bunuh Nenek dengan Sadis

"Kalau tidak kita ucapkan tidak ada masalah, biasa-biasa saja tidak ada yang istimewa," ujarnya, Senin (21/12).

Untuk itu, ia menginginkan masyarakat Aceh tidak membesar-besar perayaan yang bukan perayaan untuk orang Islam."Tahun Islam itu ya tahun Hijriah," tegasnya.

Tgk. Faisal Ali mengungkapkan ada beberapa tempat yang sudah dipasang ucapan hari Natal dan tahun baru di Banda Aceh dari orang Islam. "Ucapan perayaan Natal bisa berakibat masalah aqidah," jelasnya.

"Kalau ada ucapan dari orang Islam tentang hari Natal dari Tahu Baru Masehi ini Kurang tepat. Sebab, bisa memancing yang lain bahkan dapat merusak aqidah," ujar Pimpinan Ponpes Mahyal Ulum Al Aziziyah Sibreh ini. (adi/ibi/val/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu yang Bakar Anaknya Itu Ternyata Masih Menyusui Anak Kedua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler