Selesai Direnovasi, SD Cipinang Besar Roboh

Rabu, 06 Juni 2012 – 08:18 WIB

JAKARTA - Bangunan SDN Cipinang Besar Selatan 20, Jatinegara, Jakarta Timur baru saja selesai direnovasi. Tapi, rangka bangunan dari galvalum itu roboh kemarin malam.
 
"Suaranya kenceng banget. Duk duk duk, kaya kereta lagi lewat gitu. Eh, tahunya atap SD rubuh," ungkap Lukman, warga yang tinggal tepat di belakang sekolah tersebut.
 
Menurutnya, saat kejadian, tidak ada hujan atau angin besar. "Kalau dikatakan karena gempa, itu mustahil. Kan gempanya habis magrib, ini kejadian tepatnya jam 12.05 malam," paparnya."
 
Sekolah di Jalan Panca Warga 4, Gang 12, RT 07/03, Cipinang Besar Selatan tersebut baru saja selesai proses rehababilitasi berat dengan dana blockgrand"
bantuan dari Kementeria Pendidikan dan Kebudayaan. Nilainya Rp 318 juta. Sedianya, gedung ini akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) pada hari Selasa (5/6).
 
Tapi, ketika para siswa datang ke sekolah, atap gedung di delapan ruangan sepanjang 80 meter itu roboh dan materialnya masuk ke dalam kelas. Genting berserakan di lantai dan bangku-bangku. Sedangkan konstruksi atap yang berbahan baja ringan sluruhnya ringsek."
 
Zainal Arifin, warga setempat yang juga kontraktor bangunan menilai, runtuhnya atap SD tersebut karena kesalahan konstroksi, kesalahan pemilihan bahan, dan kelebihan beban. "Saya tidak bermaksud menjelekkan sesama pemborong. Tapi setelah runtuh ini saya lihat memang tidak ada kolom yang menyanggah gunungan atas," ujarnya di lokasi kejadiian."
 
Selain itu, dari sisi pemilihan material dinilai tidak tepat. Konstruksi baja ringan menurutnya dirancang hanya untuk dipasang genting ringan berbahan plat. "Tapi ini dipasang genting berbahan tanah, satu genting bebannya bisa 2-3 kg. Maka untuk 1 m2 rangka menerima beban sekitar 50 kg, kontruksi ini tidak kuat menahan beban merata," pungkasnya."
 
Seharusnya, kata Zainal, pemborong memilih genting berbahan plat logam ringan. Kendati begitu, Zainal menilai maksud pemilihan bahan nonkayu sudah benar. Karena hal itu sesuai instruksi pemerintah guna menanggulangi penggundulan hutan.
 
Sejumlah saksi di lokasi menyebutkan, pada pukul 23.00 masih ada pekerja yang lembur untuk mengecat tembok. Gedung yang direhab sejak sebulan lalu itu ditargetkan selesai pembangunannya pada malam itu. Sebab, paginya akan digunakan KBM."Karena itu, begitu tiba di sekolah, siswa diminta pulang kembali.
 
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan DKI Jakarta Didi Sugandi mengatakan, proses rehabilitasi"berat "itu dikerjakan oleh pihak sekolah bersama komite sekolah setempat. Dinas Pendidikan tidak mengetahui secara langsung desain dan material yang digunakan. "Dinas hanya diberi tembusan saja mengenai pelaksanaannya," katanya.
 
Dia berjanji akan menyelidiki penyebab kejadian tersebut dan"memanggil kepala sekolah serta komite sekolah. Hal itu "juga untuk mencari tahu kemungkinan adanya penyelewengan anggaran.(dni/jpnn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Busway Terbakar di Bundaran HI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler