Selesai Tidak Selesai, H-10 Pantura Bebas Dari Proyek PU

Kamis, 18 Juli 2013 – 04:25 WIB
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto kemarin (17/7) mengeluarkan ultimatum yang ditujukan untuk jajarannya yang berada di Dirjen Bina Marga.

Isi dari ultimatum tersebut adalah perintah untuk menuntaskan semua pekerjaan perbaikan jalan di Jalur Pantai Utara (Pantura) maksimal pada H-10 menjelang hari raya Idul Fitri.

"Intinya begini ya, selesai tidak selesai pada H-10 dan H+10 pekerjaan PU di Pantura harus ditiadakan," tegas Djoko seusai membuka koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang di Kementerian PU.

Ultimatum tersebut kembali dijelaskan Djoko agar perjalanan para pemudik yang ingin merayakan lebaran di kampung halamannya tidak terganggu oleh pekerjaan dan alat berat dari Kementerian PU.

"Pokoknya di antara H-10 dan H+10 besok semua peralatan harus dibersihkan dari Pantura," ucapnya kepada wartawan.

Meski demikian, Djoko menjamin bahwa seluruh ruas jalan yang berada di sepanjang jalur Pantura dipastikan dapat dilalui oleh para pemudik. "Meski nanti ada ruas jalan yang belum selesai 100 persen, saya jamin dapat dilalui pemudik," janjinya.

Djoko juga mengaku masih terdapat pekerjaan Bina Marga yang belum tuntas di beberapa lokasi di sepanjang  Pantura. Di antaranya pada ruas jalan di Losari-Pejagan, Kabupaten Brebes Jawa tengah. Djoko mengatakan bahwa pada ruas jalan tersebut terjadi penurunan ketinggian jalan yang cukup signifikan.

Dengan kondisi jalan yang demikian, Djoko pesimis bahwa perbaikan di ruas jalan tersebut akan selesai pada H-10 menjelang lebaran.

"Kemarin sudah terlanjur dibongkar jadi belum selesai. Sekarang kita minta pembongkaran dihentikan dulu, yang sudah dibongkar diselesaikan dan yang belum dibongkar dibiarkan dulu asal dapat dilewati. Baru nanti dilanjutkan setelah lebaran," tuturnya.

Selain itu, Djoko menyebutkan bahwa anggaran yang dibutuhkan bagi perbaikan jalan di sepanjang Pantura mencapai 1,2 triliun Rupiah. "Dana tersebut digunakan untuk jalan sepanjang 1.300 kilometer di Pantura," katanya.

Sementara itu, saat dijumpai secara terpisah, anggota Komisi V DPR RI dari fraksi PDI-P Nusyirwan Sujono mengkritik Kementerian PU yang selama ini membiarkan jalur Pantura menanggung beban kendaraan, khususnya pada saat musim mudik lebaran.

"Pantura itu bebannya sudah luar biasa, kerusakan yang terjadi di sana karena beban tonase kendaraan yang berlebihan," katanya.

Menurutnya, persoalan kelebihan beban di Pantura saat musim mudik lebaran dapat diatasi dengan mengalihkan arus mudik ke jalur lain. "Ada dua solusi yang bisa dilakukan, yaitu meningkatkan pelayanan kereta api dan mengembangkan jalur Selatan Jawa," paparnya. (dod)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Remisi Napi Kasus Narkoba Dipermudah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler