Selfie, Cantik, di-Upload di Medsos, Lantas Senyum

Minggu, 16 Agustus 2015 – 08:07 WIB
Ilustrasi.dok.JPNN

SELFIE menjadi salah satu fenomena unik belakangan ini. Hampir setiap orang, terutama anak-anak muda melakukan selfie.  Tidak mengenal tempat, waktu, dimana saja, kapan saja, para penggila selfie berusaha untuk selalu mengabadikan momen ke dalam satu frame foto.
--------
Ferial & Wahidi - MATARAM
--------
“Kalau aku selfie itu berarti ingin menampilkan sesuatu yang beda pada hari itu, momen itu,” kata Fajar Agustin.

Wanita yang bekerja di salah satu bank milik pemerintah ini mengatakan, saat sedang memakai model baju yang lagi nge-trend, dirinya pasti berusaha untuk mengabadikannya.

BACA JUGA: Hubungan Rambut dan Kesehatan Anda

“Iya seperti itu, selfie dengan pakaian atau setelan pas hari itu,” jelasnya dengan tersenyum.

Selain itu, jika dirinya melakukan selfie close up atau cuma mengambil foto muka saja, berarti ingin memperlihatkan hasil make up yang dipoles di wajahnya.

BACA JUGA: Ini Beberapa Cara agar Mr. P Lebih Besar

Wanita berusia 26 tahun ini mengakui, ketika sedang bosan menunggu atau sedang melakukan perjalanan ke suatu tempat memakai mobil, dirinya pasti melakukan selfie.  

Selain itu, ada momen-momen istimewa, yang menurutnya, perlu untuk diabadikan. Momen seperti saat nikahan teman-teman, pergi berlibur ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi.  

BACA JUGA: Sambut HUT RI, Tim Ho Wan Jakarta Luncurkan Menu Baru

“Kalau ini pasti langsung selfie. Lihat pemandangan bagus harus diabadikan, menunjukkan juga kalau Indonesia punya alam-alam yang indah,” ujar Fha, panggilan akrab Fajar Agustin.

Selfie tapi tidak diupload di media sosial, rasanya seperti sayur tanpa garam, kurang lengkap. Karena itu, setelah melakukan selfie, Fha biasanya langsung meng-upload foto-fotonya ke media sosial.

“Setelah di upload, kemudian banyak yang suka, rasanya seperti disukai oleh banyak orang,” ungkapnya dengan tertawa.

Akan tetapi, dalam meng-upload foto ke media sosial, dirinya mengaku hanya foto-foto tertentu saja. Untuk media sosial seperti instagram dan path biasanya foto yang di upload adalah foto selfie saat pergi ke nikahan teman-temannya atau menghadiri acara-acara resmi dari kantor.

Sedangkan untuk selfie saat momen-momen santai, seperti berlibur, nongkrong di café, atau santai di rumah, dirinya lebih memilih untuk memamerkannya lewat Display Picture (DP) BBM saja.

Menurutnya, dengan perkembangan teknologi sekarang, orang-orang jadi semakin mudah melakukan selfie. Ada beberapa handphone yang sudah dilengkapi dengan kamera depan. Selain itu, aplikasi-aplikasi untuk membuat dari yang cantiknya biasa-biasa saja menjadi cantik luar biasa, banyak tersedia di handphone-handphone keluaran terbaru.

“Banyak yang memanfaatkan kamera 360, termasuk aku, tapi cuma sekali-sekali saja,” katanya dengan tertawa.

Menurutnya, banyak juga aplikasi lain di handphone, mulai dari yang mengubah hidung menjadi mancung, wajah keliatan tirus, dan banyak lagi.  “Yang paling simpel lewat kamera 360, itu sudah cukup untuk keliatan tambah cantik lagi,” jelasnya.

Ia melanjutkan, pada dasarnya, entah dengan aplikasi-aplikasi di handphone yang menambah cantik ataupun kamera biasa, selfie untuk lebih kepada menambah kepercayaan diri. “Orang yang selfie, pasti punya tingkat percaya diri yang tinggi,” pungkasnya dengan tersenyum.

Di tempat terpisah, Ida, salah satu remaja doyan selfie mengatakan, perkembangan gaya hidup ini tidak terlepas dari majunya teknologi. Selfie kini didukung aplikasi modern, seperti smartphone, gadget dan yang paling penting adalah Tongsis (tongkat narsis).

“Semakin bagus smart phone maka hasil selfienya akan sangat baik,” ujar Iga, salah satu remaja doyan selfie pada Lombok Post (grup JPNN), kemarin.

Iga menuturkan, banyak orang yang tergila-gila dengan fenomena ini. Sekedar hanya untuk memamerkan dia sedang berada di mana atu bahkan memamerkan kebersamaan bersama teman-teman.

Ia mengaku sangat suka narsis dei depan kamera. Bahkan, itu ia lakukan saat sedang bosan, sedih ataupun bahagia. Selfie menurutnya bisa membuat mood berubah. ”Apalagi tau kalau hasil selfie bagus dan bikin hati sumringah,” kata dara cantik 22 tahun tersebut.

Mewabahnya demam selfie terkadang membuat pengguna tidak sadar, bahwa hal tersebut berdampak besar. Terutama pada usia belia seperti SMP dan SMA. Dampak yang paling terasa adalah malas, manja dan sebagainya.

Ia mengakui, selfie sudah menjadi gaya hidup atau bahkan kebutuhan hidup untuk anak muda. Tanpa selfie mereka merasa tidak keren dan tidak gaul. Selfie sudah menjadi fenomena sosial yang tidak asing lagi. Karena dapat mempengaruhi masyarakat dengan cepat. Bahkan mempengaruhi dunia dengan cepat.

“Selfie bisa saja menjadi dunia yang indah buat kita, apabila kita melakukannya dengan akal logika yang sehat atau positif dan menyadari batas kemampuan yang kita punya,” tandas Iga. (*/r8)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Terlalu Banyak Konsumsi Gula, Ini Bahayanya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler