Seluruh Peserta Acara Pelantikan Kepsek di BKD Jatim jadi ODP, Ya Ampun

Rabu, 03 Juni 2020 – 08:55 WIB
Sejumlah kepala sekolah dan pengawas SMA Tulungagung usai tes cepat COVID-19 di Puskesmas Beji, Tulungagung, Selasa (2/6/2020). Foto: ANTARA/dok.pribadi

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Beredar informasi di media sosial (medsos) yang menyebutkan muncul klaster baru penularan COVID-19 di Jawa Timur, yakni acara pelantikan pengawas dan kepala sekolah di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim pada 20 Mei 2020.

Dikabarkan sudah ada peserta acara tersebut yang meninggal dunia.

BACA JUGA: Pelantikan Kepsek jadi Klaster Baru COVID-19 di Jatim, Kabar Sangat Buruk!

Terkait kabar tersebut, sebanyak tujuh orang, meliputi tiga kepala SMA dan empat pengawas sekolah di Tulungagung, Selasa (2/6), menjalani tes cepat COVID-19.

"Mereka dilakukan 'screening' kesehatan setelah kami mendapat informasi bahwa salah satu rekannya yang juga ikut pelantikan di Surabaya, meninggal akibat COVID-19," kata Juru Bicara Percepatan Penangahan COVID-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro di Tulungagung, Selasa.

BACA JUGA: Corona Klaster Pasar Cileungsi Sangat Ganas, Lihat Usia para Korbannya

Tes cepat dilakukan di Puskesmas Beji sebagai tempat pelayanan kesehatan bersifat penyangga penanganan COVID-19 di Beji, Boyolangu.

Hasilnya, lanjut Galih, semua dinyatakan nonreaktif. Kondisi para pejabat di lingkup Dinas Pendidikan itu juga sehat.

BACA JUGA: Kasus Video Dewasa Mirip Syahrini, Polisi Menangkap M, Oh Ternyata

Namun, petugas tetap menginstruksikan ketiga pejabat kepala sekolah dan pengawas tersebut untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Mereka memang sudah melakukan isolasi mandiri sejak pulang dari Surabaya, 20 Mei. Kalau menghitung sesuai masa inkubasi virus, ini artinya mereka tinggal menjalani karantina atau isolasi mandiri sehari lagi, sampai besok (hari ini 3 Juni 2020, red)," katanya.

Pelantikan kepala SMA di Surabaya itu awalnya tidak dipantau Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung.

Pihak Dinas Pendidikan tidak memberikan konfirmasi, sampai terjadinya peristiwa satu peserta pelantikan kepala sekolah yang terkonfirmasi meninggal karena infeksi SARS-CoV-2 di Mojokerto, asal Jombang.

Oleh karena kepala sekolah yang meninggal karena COVID-19 di Mojokerto itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim lantas mengidentifikasi adanya pelantikan kepala sekolah di Surabaya.

Sehingga seluruh peserta yang ikut kegiatan itu menjadi ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan berpotensi ikut terpapar corona. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler