Sembilan Hari Hilang di Perairan Sungai Mentaya, Mubasir Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Rabu, 04 Maret 2020 – 01:42 WIB
Proses evakuasi korban tenggelam yang ditemukan mengapung di Sungai Mentaya, Kelurahan Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, Senin (2/3). Foto: KAPOLSEK MENTAYA HULU FOR RADAR SAMPIT

jpnn.com, SAMPIT - Mubasir, 38, warga Desa Tumbang Keminting, yang dilaporkan di Perairan Sungai Mentaya, Kecamatan Mentaya Hulu, Kalteng, Minggu (23/2) lalu, akhirnya ditemukan.

Sayangnya, korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

BACA JUGA: Innalillahi, Sheila Prili Meninggal Dunia dalam Kamar, Kondisinya Menghitam

”Satu korban sudah ditemukan, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian,” kata Kapolsek Mentaya Hulu Iptu M Affandi, Senin (2/3).

Dia menjelaskan, mayat korban ditemukan di alur Sungai Mentaya, satu kilometer dari titik korban dilaporkan hilang.

BACA JUGA: Junaidi Meninggal Secara Tragis, Diduga Usai Habisi Ibu Kandung dan Tetangganya

Jenazah korban ditemukan warga dalam kondisi mengapung. Tubuhnya sudah membusuk. Warga sekitar langsung melaporkan penemuan tersebut ke polisi.

”Orang yang pertama menemukan Fidyawati. Saat itu dia sedang mencuci piring di pinggir kali. Namun, tiba-tiba melihat mayat mengapung,” jelasnya.

BACA JUGA: Tragis, Lima Orang Meninggal Dunia Saat Antar Jenazah

Jenazah Mubasir lalu dievakuasi menggunakan kelotok ke dermaga ujung kampung. Adapun barang bukti yang ditemukan, yakni uang sebesar Rp2,3 juta, SIM A dan C atas nama korban, kartu ATM, hingga pakaian yang dikenakan korban sebelumnya.

”Setelah memastikan bahwa yang dievakuasi tersebut adalah Mubasir, korban kemudian dibawa ke rumah duka,” ungkap Affandi.

Affandi menambahkan, korban dilaporkan hilang bersama rekan kerjanya, Sugeng Susanto, 24, saat mereka hendak mencari buah menggunakan perahu ces bersama empat orang lainnya. Namun, perahu yang mereka tumpangi tiba-tiba oleng dan karam. Kedua korban yang tidak bisa berenang tenggelam.

Empat korban lainnya selamat dari insiden tersebut. Korban yang selamat langsung melapor ke aparat kepolisian. Tim Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pos Jaga Sampit sempat menghentikan pencarian terhadap kedua korban yang dilaporkan hilang karena kegiatan Basarnas hanya berlangsung selama tujuh hari terhitung sejak kejadian Minggu (23/2).

”Saat ini kami masih melakukan pencarian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, satu korban (Sugeng Susanto, Red) lainnya bisa segera ditemukan,” tandasnya.

Sementara itu, warga Muara Wakat, Kecamatan Teweh Timur, dibuat geger dengan penemuan mayat tanpa identitas di Sungai Tewei, anak Sungai Barito, Senin (2/3). Mayat tersebut ditemukan warga setempat sekitar pukul 11.00 WIB dalam kondisi membusuk dan mengeluarkan aroma kurang sedap, serta sulit dikenali.

Kapolsek Teweh Timur Iptu Anies, tadi malam mengatakan, jenazah dievakuasi masyarakat bersama kepolisian dan aparat desa setempat. Selanjutnya dibawa ke RSUD Muara Teweh menggunakan mobil Dinas BNPB untuk dilakukan visum. Kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihaknya.

Pantauan Radar Sampit di rumah sakit, sejak sore hari hingga selesai salat Isya, proses visum belum dilakukan. Hal tersebut lantaran menunggu kedatangan tenaga dokter yang melakukan visum terhadap jenazah tersebut.

BACA JUGA: Lina Akhirnya Ungkap Alasan Potong Organ Vital Suaminya, Oh Ternyata

”Baru sekitar pukul 20.30 WIB baru dilakukan visum," kata KBO Reskrim Polres Batara, Iptu Ardianto. (sir/viv/ign)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler