"Kami tengah mengkaji sejumlah sumber pendanaan eksternal yakni penerbitan surat utang (obligasi), pinjaman perbankan, dan export credit agency (ECA)," kata Ahyanizzaman kepada pers di Jakarta, Rabu (18/1).
Menurutnya, kebutuhan dana yang digunakan sebesar 40 -- 60 persen dari kebutuhan total investasi. Total investasi untuk kedua pabrik tersebut diperkirakan sebesar USD 700 juta-USD 900 juta.
"Untuk realisasi pembangunannya diharapkan dapat terlaksana pada akhir tahun ini," tambahnya.
Sejumlah opsi juga tengah didalami perseroan, antara lain melalui pendanaan eksternal yakni penerbitan surat utang (obligasi), pinjaman perbankan, dan export credit agency (ECA). Semua opsi tersebut akan diputuskan pada awal semester II/2012 dengan mekanisme pendanaan ber-tenor 7-10 tahun.
"Alternatif yang paling memungkinkan adalah obligasi berdenominasi rupiah," terangnya.
Bila obligasi dipilih, maka perusahaan semen pelat merah ini akan menerbitkan obligasi berkelanjutan (PUB). Penerbitan obligasi dinilai ideal, karena lebih murah dibandingkan pinjaman. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Baik Naikkan Pajak Kendaraan CC Besar
Redaktur : Tim Redaksi