jpnn.com - PADANG -- Semen Padang FC nyaris menelan kekalahan ketiga di kandang sendiri dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2014. Ini terjadi saat tim berjuluk Kabau Sirah itu menjamu Gresik United di Stadion H Agus Salim Padang, kemarin (3/5).
Pada laga yang dipimpin wasit Gerry RP itu, Semen Padang langsung mengambil inisiatif menyerang sejak menit-menit awal. Namun, ketatnya pertahanan Gresik yang dikomandoi kapten tim Otavio Dutra, membuat Esteban Vizcarra dan kawan-kawan kesulitan menembus pertahanan tim tamu tersebut.
BACA JUGA: Hadapi Real Madrid, Valencia Kehilangan Dua Pemain Belakang
Sementara itu, Gresik United mengandalkan serang balik cepat untuk memborbardir pertahanan Kabau Sirah yang diisi kwartet Saepuloh, Wahyu Wijiastanto, Hengki Ardiles, dan Novan Setya Sasongko.
Ternyata strategi tersebut mampu membuat Gresik unggul terlebih dahulu. Di mana dari sebuah serangan balik cepat ditambah kesalahan komunikasi antara kiper Semen Padang Fakhrurrazi dengan bek Saepuloh Maulana, sebuah gol lahir dari sontekan Kacung Khoirul M pada menit ke-24.
BACA JUGA: Cuadrado Segera ke Barca
Unggul 1-0 menaikkan kepercayaan diri para pemain Gresik United. Mereka pun lambat laun mampu mengimbangi main permainan para penggawan Kabau Sirah. Namun, hingga babak pertama usai, tak ada gol yang tercipta dari kedua tim.
Di babak kedua, Semen Padang kembali mencoba untuk mendominasi laga. Baru tiga menit berjalan, striker Ezequiel Gonzales pun mendapat peluang bagus membobol gawang Gresik yang dikawal Sukasto Efendi.
BACA JUGA: Belum Lama Nganggur, Marcelo Bielsa Direkrut Marseille
Saat itu, Airlangga Sucipto yang menerobos sisi kanan pertahanan lawan memberi umpan datar ke mulut gawang Gresik. Bola tersebut dapat dijangkau Ezequiel Gonzales. Sayang, hasilnya melebar tipis k kanan gawang Gresik United.
Gawang tim tamu yang lebih banyak bertahan di babak ini, kembali dapat ancaman menit ke-58. Kali ini lewat shooting keras Nur Iskandar yang membentur tiang gawang.
Belum juga bisa mengimbangi kedudukan, menit ke-64 Jafri Sastra mengganti Ezequiel Gonzales dengan Ricky Akbar Ohorella. Pergantian ini cukup positif, dan membuat permainan tuan rumah lebih hidup.
Dikartu merahnya Otavio Dutra pada menit ke-75, seolah membuka pintu bagi Semen Padang untuk menyamakan kedudukan. Dan ternyata, hanya berselang enam menit, Airlangga Sucipto mampu membobol gawang Gresik United. Gol tercipta lewat sundulan yang memanfaatkan umpan Nur Iskandar.
Mampu mengimbangi kedudukan, membuat moral pemain Semen Padang semakin meningkat. Pertahanan Gresik pun digempur habis-habisan. Paling tidak di waktu yang tersisa ada sekitar tiga peluang emas yang gagal dijadikan gol. Pertandingan pun berakhir imbang 1-1.
Sebagai tuan rumah, hasil imbang tentu bukan hasil yang bagus bagi Semen Padang yang menargetkan tiga poin pada laga tersebut. "Inilah sepak bola Indonesia. Persaingan semakin ketat. Tak ada jaminan tim tuan rumah bisa meraih poin penuh," sebut Jafri Sastra seusai laga.
Dengan hasil ini, Semen Padang mengakhir putaran pertama ISL 2014 denga berada diperingkat empat klasemen sementara wilayah barat. Dari sepuluh laga, Hengki Ardiles dkk meraih lima kemenangan, dua imbang, dan tiga kali kalah, yang membuat mereka mengumpulkan poin 17.
"Di putaran kedua, persaingan tentu akan lebih ketat. Sebab itulah, kami akan mengevaluasi segala sesuatu yang berhubungan dengan permainan kami selama putaran pertama lalu," ujar Jafri.
Di sisi kubu tamu, hasil imbang ini membuat mereka naik satu undakan ke peringkat delapan dengan poin delapan, hasil dari sembilan kali main. Namun itu ternyata tidak membuat bahagia Head Coach Gresik United Angel Alfredo Vera.
"Pertandingan yang susah sekali. Saya pikir sudah kontrol pertandingan. Tapi ada kesalahan kecil. Akhirnya kami kesulitan di menit-menit akhir," tukasnya. (cip)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Valencia Masih Rasakan Sakitnya Kalah di Europa League
Redaktur : Tim Redaksi