jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia berhasil membukukan operating revenue semester 1-2017 sebesar USD 1,9 miliar dengan pertumbuhan sebesar 7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016.
Pencapaian tersebut didukung oleh penerapan strategi kinerja operasional 5 Quick Wins perusahaan melalui tiga long term strategy : Financial Performance, Operational Excellence, dan Customer Experience.
BACA JUGA: Dua Maskapai ini Dipercaya Angkut 206.535 Calon Jamaah Haji
“Di tengah tren penurunan kinerja operasional industri penerbangan global, Garuda Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan positif kinerja operasional, khususnya pada kinerja kuartal 2-2017 yang menunjukan peningkatan operating revenue sebesar 7,7 persen dibandingkan kuartal 1-2017," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury.
Sejalan dengan strategi transformasi finansial berkelanjutan yang dilakukan perusahaan, Garuda Indonesia berhasil menekan net loss pada kuartal 2 – 2017 dengan nilai net loss sebesar USD 38 juta.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Naikkan Kapasitas Kursi 4 Pesawat Boeing
"Angka ini turun cukup signfikan hingga 62 persen dibandingkan dengan net loss kuartal 1 – 2017 sebesar USD 99,1 juta,” papar Pahala dalam paparan kinerja keuangan Garuda.
Melalui pertumbuhan kinerja yang berhasil dicapai perseroan tersebut pihaknya optimistis kinerja operasional dan keuangan perusahaan akan terus tumbuh positif hingga akhir 2017.
BACA JUGA: Layani Penerbangan Haji, Garuda Indonesia Group Angkut 107 Ribu Penumpang
Kinerja operasional yang tumbuh positif tersebut salah satunya ditunjang oleh pendapatan internasional pada kuartal 2-2017 yang meningkat 16 persen dengan jumlah penumpang internasional yang juga meningkat 14,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu pendapatan penumpang internasional pada semester 1 2017 mencapai USD 653,3 miliar lebih besar dibandingkan pendapatan penumpang domestik sebesar USD 630,7 miliar. Hal tersebut mengindikasikan membaiknya bisnis penerbangan Garuda pada sektor internasional kedepannya.
Peningkatan signifikan juga tercatat pada pendapatan sektor non-scheduled flight services di semester 1-2017 yang tumbuh signifikan sebesar 131,8 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016.
Pada semester I 2017 ini Garuda Indonesia Group mencatatkan jumlah passenger carried sebanyak 17.2 juta atau meningkat sebesar 3,9 persen, sedangkan khusus passenger carried rute internasional tercatat tumbuh sebesar 15 persen. Sementara itu, kargo yang diangkut (cargo carried) juga meningkat sebesar 10,6 persen menjadi 219,4 ribu ton.
Pada semester 1 – 2017 Cargo Revenue juga meningkat 12,3 persen menjadi USD 115,6 juta dan Ancillary Revenue mencapai USD 36,3 juta tumbuh 20,6 persen. Sementara itu, Garuda Indonesia juga berhasil mempertahankan kinerja On Time Performance (OTP) mencapai 85 persen.
Untuk tingkat keterisian penumpang (SLF) pada semester 1-2017 tercatat sebesar 73,3 persen secara keseluruhan, meningkat dari semester 1 – 2016 sebesar 70,8 persen (sedangkan SLF internasional saja di semester 1-2017 mencapai 74,7 persen).(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AyoLiburan, Ada 5 Destinasi Menarik, Mau?
Redaktur & Reporter : Yessy