Seminggu Berkuasa, Mahathir Tunaikan Dua Janji Kampanye

Minggu, 20 Mei 2018 – 22:29 WIB
Mahathir Mohamad. Foto: Reuters

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pekan Raya Umum (PRU) 14 Malaysia sukses mengubah Malaysia. Duet Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim, pentolan oposisi, dalam pemerintahan tanpa campur tangan Partai UMNO menjadi gambaran sempurna Malaysia baru.

”Sebenarnya, kemenangan PH (koalisi Pakatan Harapan) dalam PRU 14 bukanlah yang terpenting. Pencapaian tertinggi dalam PRU 9 Mei lalu adalah kalahnya koalisi Barisan Nasional (BN) atau UMNO yang sudah lebih dari enam dekade mendominasi pemerintahan.” Demikian bunyi surat elektronik yang dikirimkan Chandra Muzaffar, pemimpin organisasi non pemerintahan JUST Malaysia, kepada Jawa Pos, Rabu (16/5).

BACA JUGA: Usia Bukan Halangan, Tokoh Tua Indonesia Bisa Tiru Mahathir

Runtuhnya dominasi UMNO, menurut BBC, membawa perubahan besar bagi Malaysia. Tanpa partai yang sudah berkuasa sejak Malaysia merdeka pada 1957 itu, peluang bagi tokoh-tokoh oposisi untuk tampil di panggung politik terbuka lebar. Artinya, Malaysia akan memiliki banyak politikus baru dalam pemerintahan.

Sebagai kepala pemerintahan yang baru, Mahathir langsung bergerak cepat. Dia merealisasikan janji-janji kampanyenya. Dua yang terpenting adalah menghapus GST (goods and services tax) dan memohonkan ampunan penuh Yang Dipertuan Agong Muhammad V, sultan Malaysia, untuk Anwar Ibrahim.

BACA JUGA: Sandal Bata Mahathir Sukses Saingi Tas Hermes Nyonya Najib

Tidak sampai seminggu berkuasa, pemimpin 92 tahun itu sudah langsung merealisasikan dua janji tersebut.

Anwar menjadi orang bebas pada 16 Mei setelah sultan mengabulkan permohonan Mahathir. Suami Wakil PM Wan Azizah Wan Ismail itu meninggalkan Cheras Rehabilitation Hospital, tempatnya menjalani terapi akibat cedera bahu, menjelang tengah hari.

BACA JUGA: Polisi Malaysia Sita Ratusan Tas Hermes Nyonya Najib

Pria yang tercatat sebagai narapidana Penjara Sungai Buloh tersebut langsung menemui sultan dan meneken surat pembebasannya.

Hari itu juga Anwar langsung bertemu Mahathir. Media Malaysia mengabadikan momen tersebut dalam reportase yang menyejukkan. Free Malaysia Today, misalnya. Surat kabar online itu menyebut pembebasan Anwar atas upaya Mahathir adalah kelegaan.

”Mahathir sangat beruntung karena punya kesempatan memperbaiki kesalahannya di masa lalu saat memenjarakan Anwar.” Demikian bunyi editorial koran tersebut.

Mizan Mazlan, pengamat politik pada Asian Strategy & Leadership Institute (ASLI), mengatakan bahwa duet Mahathir dan Anwar akan menyempurnakan Malaysia.

”Tidak ada yang lebih baik bagi pemerintahan baru, selain bersatunya dua tokoh besar ini,” ungkapnya. (hep/c10/dos)

Langkah Mahathir untuk Malaysia Baru

 

• Menghapuskan GST alias goods and services tax yang mulai diterapkan Najib Razak pada April 2015. Pajak sebesar 6 persen itu dirasa memberatkan rakyat, khususnya konsumen. Per 1 Juni, besaran GST ditetapkan 0 persen alias dihapuskan.

• Membebaskan Anwar Ibrahim dari penjara. Begitu dilantik sebagai PM pada Kamis malam (10/5), Mahathir langsung mengajukan permohonan ampunan penuh Anwar kepada Yang Dipertuan Agong Muhammad V. Permohonan itu dikabulkan dan Anwar dibebaskan pada 16 Mei lalu.

• Membentuk kabinet kecil yang terdiri atas 13 menteri. Berbeda dengan Najib yang memiliki lebih dari 30 menteri dalam kabinet sebelumnya. Rencananya, jumlah menteri dalam kabinet tersebut ditambah. Tapi, totalnya tidak akan lebih dari 25 posisi. Senin (21/5), kabinet Mahathir dilantik.

• Membuka kembali investigasi dugaan korupsi 1MDB. Rabu (16/5), Mahathir menginstruksi pemerintahan baru membuka berkas dokumen 1MDB. Perintah itu diikuti dengan penggeledahan rumah Najib dan empat properti lain yang berkaitan dengan sang mantan PM.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahathir Menang, Jokowi Sangat Mungkin Dikalahkan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler