jpnn.com, PARIS - French Open tahun ini adalah yang terakhir buat ganda campuran legenda dunia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir alias Owi / Butet. Ya, ini tahun terakhir buat karier Butet.
Kabar tersebut sebenarnya sudah disuarakan Butet-sapaan Liliyana-khususnya, setelah mendulang perunggu di Asian Games 2018. “Mungkin ini tahun terakhir saya, kami selesaikan sampai akhir tahun ini,” terang Butet saat itu.
BACA JUGA: Lihat Behind The Back Kevin Sanjaya di 16 Besar French Open
Keputusan Butet yang kini sudah memasuki usia ke-33 tahun juga sudah didengar pengurus di PP PBSI. Susy Susanti, Kabidbinpres PP PBSI membenarkan permintaan Butet tersebut. “Dia masih solid untuk pensiun akhir tahun ini,” terang legenda tunggal putri Indonesia tersebut.
Meskipun demikian, PP PBSI sudah menyiapkan pengganti bagi Butet yang akan dipasangkan bareng Owi. Sebelumnya, Winny Oktavina Kandow dijadwalkan tampil di Taiwan Terbuka bersama Owi.
BACA JUGA: Greysia / Apriyani Bertahan, Ganda Nomor 1 Dunia Tumbang
Tetapi, rencana tersebut batal lantaran Owi harus menyelesaikan administrasi untuk tur Eropa. Lalu, tim pelatih sudah menyiapkan Della Destiara Haris, salah satu penggawa ganda putri Indonesia untuk tampil dengan Owi di Hongkong Open 13-18 November mendatang.
Della dipilih lantaran pengalaman dan ranking dia yang masih kompetitif bila bersama Owi. “Selain itu keduanya juga sama-sama matang, tinggal cari chemistry saja,” sebut Richard Mainaky, pelatih ganda campuran pelatnas.
BACA JUGA: Ahsan / Hendra Gagal Jumpa Minions di 8 Besar French Open
Sementara itu, Fuzhou China Open, pada 6-11 November mendatang akan menjadi turnamen pemungkas bagi Owi/Butet. Tetapi dia masih punya kans untuk tampil di BWF World Tour Finals pada 12-16 Desember mendatang.
Dengan catatan, mereka mampu tampil maksimal di dua turnamen terakhir, French Open dan Fuzhou China Open. Itu terkait peringkat mereka. “Jadi kalau masuk BWF Finals agak mundur perpisahannya, karena itu turnamen mandatory,” terang Susy.
Perjalanan panjang sembilan tahun kebersamaan Owi/Butet sudah mereka lalui. Suka dan duka melebur menjadi satu. Pada tahun-tahun awal mereka berpasangan, Butet yang lebih senior memang terlihat mendominasi atas Owi.
Pada beberapa kali turnamen, Butet merasa kurang puas atas penampilan Owi. Termasuk di Indonesia Open 2016 silam. Namun, segalanya berubah saat mereka mendulang gelar superprestisius di Olimpiade Rio 2016.
Sebulan sebelum tampil di multievent dunia itu, keduanya menjalani karantina di Kudus, untuk lebih mengenal karakter masing-masing dan menyamakan visi. Dua tahun berselang, Butet pada akhirnya mantap dengan keputusannya untuk pensiun.
Di sisi lain, Christian Hadinata, mantan pelatih sekaligus legenda pelatnas Indonesia menyatakan tantangan terbesar Owi selanjutnya adalah membawa pasangan yang baru untuk bisa konsisten di persaingan dunia. “Karena berpasangan dengan pasangan senior cenderung agak canggung, itu yang harus mereka selesaikan,” sebutnya.
Owi/Butet masih berjuang di French Open. Malam nanti, Owi dan Butet yang berstatus juara bertahan di ajang ini, akan meladeni ganda muda Jepang yang naik daun setelah menjadi juara All England tahun ini Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) di perempat final. (nap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marcus / Kevin Tembus Perempat Final French Open
Redaktur & Reporter : Adek