Semua Harus Ibadah di Rumah, Ganjar: Sudah Jelas, Tidak Perlu Diperdebatkan lagi

Senin, 05 Juli 2021 – 19:25 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo mengingatkan semua ibadah di rumah. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, PEKALONGAN - Pelaksanaan ibadah termasuk yang diatur dalam PPKM Darurat yang dibuat pemerintah.

Dalam kebijakan itu, seluruh masyarakat diminta untuk beribadah di rumah saja. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat mematuhi aturan itu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Prediksi Pak Luhut, Gawat, Kabar Gembira dari Mas Nadiem, Selamat Jalan Bu Rachmawati

"Terkait ibadah sudah jelas. Seluruh Jawa-Bali ibadah di rumah. Saya mohon betul agar semua membantu dengan beribadah di rumah. Tahun lalu kita pernah melakukan seperti ini, sehingga tidak perlu diperdebatkan," kata Ganjar saat mengecek PPKM Mikro Darurat di Kota Pekalongan, Jateng.

Dia mengatakan jika sebelumnya banyak masyarakat protes masjid ditutup dan mal dibuka, maka saat ini kondisinya sama. Semuanya ditutup. Tempat wisata dan hiburan, termasuk mal juga ditutup.

BACA JUGA: Ganjar Persilakan Anggota TNI-Polri Bertindak lebih Tegas lagi Selama PPKM Darurat

"Tinggal pasar yang masih buka, karena itu untuk kebutuhan sehari-hari. Maka, saya minta agar pasar diawasi agar masyarakat bisa aman saat berdagang atau belanja, dengan mengedepankan protokol kesehatan," jelasnya.

Meski masyarakat beribadah di rumah, tetapi Ganjar meminta tempat-tempat ibadah tetap menjadi pemimpin spiritualitas bagi umatnya.

BACA JUGA: Tak Ada Ampun, Pak Ganjar Bubarkan Warga yang Sedang Makan di Warung

Pemuka agama di setiap tempat ibadah di Jateng diminta bisa menjadi penggerak untuk meningkatkan spiritualitas masyarakat yang beribadah di rumah.

Misalnya di Kota Pekalongan yang dikenal dengan daerah santri, Ganjar meminta masjid dan musala tetap mengumandangkan azan dan memimpin kegiatan istigasah atau selawatan.

Kegiatan itu dilaksanakan oleh takmir masjid, dan diikuti masyarakat dari rumah masing-masing.

"Jadi selepas maghrib sampai Isya’, jangan putus istigasah di masjid dan musala. Yang memimpin takmirnya saja, masyarakat mengikuti di rumah masing-masing," ucapnya.

Dengan cara itu, dia yakin usaha melawan Covid-19 akan seimbang. 

"Harapannya, keimanan dan spiritualitas kita jadi naik. Jadi tempat-tempat ibadah tetap bisa menjalankan perannya untuk memimpin umatnya, meski mereka beribadah di rumah masing-masing," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler