Senang, Kontrol Emosi Bagus

Senin, 10 Oktober 2011 – 10:33 WIB

BANDUNG-Dalam laga uji coba kontra Saint Prima di Stadion Siliwangi Sabtu (8/10) lalu, Pelatih Persib Bandung, Drago Mamic tak hanya puas dengan permainan yang ditunjukkan anak asuhnyaIa pun merasa puas, karena para penggawanya mampu mengontrol emosi ketika dikasari lawan.

Emosi yang mudah meluap dan tak terkontrol, kerap menjadi masalah tersendiri bagi klub sepakbola tanah air, termasuk Persib Bandung

BACA JUGA: Laga Perdana Sua PSMS

Untuk itu, dengan apa yang ditunjukkan para pemainnya dalam laga uji coba lalu, cukup membuatnya senang, dimana Maman Abdurahman cs mampu meredam emosi ketika pemain lawan mencoba memancing emosi melalui pelanggaran keras.

Ia mengatakan, tindakan pemain seperti itu dapat merugikan tim, karena kemungkinan besar dapat diganjar kartu kuning, bahkan kartu merah, yang sudah tentu akan membuat tim semakin kesulitan mengimbangi lawan, karena kalah jumlah pemain.

"Saya senang kontrol emosi mereka bagus
Mereka mampu meredam situasi yang sedang memanas di lapangan

BACA JUGA: AFC Minta Fasilitas Pemain Dibenahi

Tadi ada pemain lawan (Saint Prima) mencoba menyulut emosi dan akhirnya diberi kartu merah
Jelas ini merupakan sebuah kerugian bagi sebuah tim

BACA JUGA: Tanpa Penggawa Timnas, Drago Puas

Contohnya Zidane (Zinedine, pemain timnas Francis, red) yang menyundul Materrazi (Marco, pemain timnas Italia, red) ketika keduanya ketemu di final Piala Dunia 2006Saat itu Zidane terpancing emosi akibat perkataan Materazzi, sehingga melakukan reaksi berlebihanAkhirnya merugikan diri sendiri dan tim secara keseluruhanHingga akhirnya Italia yang menjadi juara saat itu," ungkapnya.

Ia berharap, para penggawa Maung Bandung mampu mengontrol emosi terus menerus, ketika melakoni pertandingan Liga Prima yang akan digulirkan 15 Oktober mendatangDengan situasi tim yang seperti ini, dimana kualitas pemain inti dan pemain pelapis yang berbeda jauh, ia berharap Maman Abdurahman cs bisa mengerti dan mampu meredam emosi ketika lawan melakukan intervensi berlebih di lapangan.

"Mudah-mudahan para pemain bisa seperti ini terusKarena emosi tak akan menyelesaikan masalahBahkan justru akan merugikan timSituasi seperti ini jangan sampai terjadi pada kompetisi nanti," ucapnya.

Soal kontrol emosi, Maung Bandung sudah beberapa kali merasakannya, yang berujung dengan hasil burukSeperti kasus Cristian Gonzales yang diganjar kartu merah, ketika bertandang ke kandang Persisam Putra SamarindaSetelah dikeluarkannya pemain naturalisasi tersebut, Persib akhirnya kalah 0-1 melalui gol yang dicetak Pavel Solomin di penghujung pertandingan.

Usai masalah tersebut, Persib lagi-lagi mendapatkan kerugian karena para pemain gagal meredam emosiKetika bertandang ke markas Semen Padang di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) musim lalu, dimana saat ini Maung Bandung sempat memimpin skor 0-1 melalui gol yang dilesakkan Matsunaga ShoheiNamun di masa injury time babak kedua, "Kabau Sirah" mampu membalas melalui gol Tommy Rifka, setelah sebelumnya Hilton Moreira di kartu merah wasit karena terpancing intervensi lawan.

Bahkan yang paling parah, ketika Persib menjamu Arema Indonesia di Stadion Siliwangi musim laluPertandingan yang berakhir imbang dengan skor akhir 1-1, berbuntut kerusuhan lantaran para pemain dan bobotoh kecewa, atas keputusan wasit yang tidak mengganjar kartu kuning kepada pemain Arema, yang terlihat melakukan pelanggaran keras terhadap Wildansyah(Ytn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Deltras Belum Terima Jadwal Kompetisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler