Senator Sesalkan Kapal Pesiar Milik Inggris Tak Ditahan

Rabu, 15 Maret 2017 – 12:50 WIB
Caledonian Sky. Foto: facebook Stay Raja Ampat

jpnn.com, JAKARTA - Senator atau anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Provinsi Papua Barat menyesalkan sikap pemerintah yang tidak menahan kapal pesiar milik Inggris, Caledonian Sky. Padahal kapal pesiar tersebut telah merusak terumbu karang di wilayah perairan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

“Kapal pesiar tabrak terumbu karang kok dibiarkan saja, mestinya Kementerian Kelautan dan Perikanan dan intansi terkait lainnya berkoordinasi untuk menahan kapal tersebut,” kata Mervin Sadipun Komber kepada JPNN.com, Rabu (15/3).

BACA JUGA: Di Balik Kandasnya Kapal Caledonian Sky di Raja Ampat

Diberitakan sebelumnya, kapal pesiar milik Inggris, Caledonian Sky sempat menjadi topik hangat. Kapal tersebut kandas menabrak salah satu terumbu karang terbaik di dunia, yang ada di perairan Pulau Kri Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3) lalu.

Sempat beredar kabar, sebanyak 100 turis asing yang menumpang di kapal itu dievakuasi saat kejadian. Namun Radar Sorong mengungkap fakta baru.

BACA JUGA: Tamu Misterius Tengah Malam Hantui Warga

“Jadi tidak benar kalau disebutkan bahwa ada evakuasi penumpang kapal MV Caledonian Sky,” ujar Manager Pertamina Trans Kontinental Cabang Sorong, Bambang Edy Prayitno.

Pihaknya merupakan local agency dari kapal pesiar tersebut. Dia menjelaskan, Sabtu (4/3) pagi pukul 04.00 WIT Caledonian Sky tiba di Pulau Gam, membawa 100 turis asing yang ingin melihat burung Cenderawasih dan budaya masyarakat setempat.

Sebelum mereka beraktivitas terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh pihak Customs, Imigration, Quarantine, dan Port Authority.

Pada jam 10.50 WIT kegiatan clearance selesai. Lalu mereka dikatakan layak untuk aktivitas di Pulau Gam. Maka para turis turun dari kapal dan menyaksikan burung Cenderawasih serta budaya masyarakat setempat.

Jam 12.00 WIT mereka sudah selesai aktivitas, lalu para turis bule itu dengan kapal pesiar MV Caledonian Sky berangkat meninggalkan Pulau Gam. Namun ternyata pada jam 12.04 WIT kapal kandas menabrak karang di perairan Pulau Kri. Karang tidak terbaca sama sekali oleh radar kapal. Saat kejadian penumpang tetap stay di kapal, jadi tidak ada evakuasi penumpang saat itu. Kapal di tempat kandas karang itu dari jam 12.04 sampai jam 23.00 WIT.

Masyarakat yang melihat kapal pesiar kandas langsung melapor kepada polisi, lalu polisi melaporkan ke pihak SAR. Lalu pihak SAR menghubungi tugboat untuk menarik kapal pesiar yang kandas itu. Jam 20.00 WIT tugboat baru tiba di sana, tapi air masih surut sekitar 4 meter, jadi kapal pesiar belum bisa ditarik.

Jam 22.05 WIT Captain KM. Taylor bilang bahwa tugboat bisa tarik kapal. Tapi ternyata mesin kiri tugboat rusak, sehingga harus menunggu sampai air full. Jam 22.35 WIT kapal bisa ditarik oleh tugboat. Kapal tidak mengalami kerusakan, hanya catnya terkelupas. Kapal tersebut panjangnya 90.60 m, di mana saat itu mengangkut 100 orang turis asing, satu orang general agent dari Jakarta, dan 79 awak kapal Caledonian Sky.

Pihak kapal bertanggung jawab untuk membayar perbaikan terumbu karang yang rusak di perairan Pulai Kri tersebut. Selanjutnya kapal meninggalkan Raja Ampat menuju Sulawesi Utara, mengantar para turis asing itu berwisata ke Bunaken.(fri/akh/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler