jpnn.com - KARAWANG-Ratusan warga yang menetap di Kampung Kiara Hayam Kawasan Hutan Kutatandingan, Karawang, Jawa Barat, sejak beberapa hari lalu dalam kondisi terisolasi. Penyebabnya, akses jalan utama yang biasa mereka gunakan diportal oleh PT Pertiwi Lestari (PTPL).
"Kami sudah melaporkan kondisi ini ke Pemkab Karawang serta anggota DPR RI. Sampai saat ini warga yang ada di Kiara Hayam terus mendapatkan tekanan dari pihak perusahaan," kata Koordinator Petani Telukjambe Barat, Dadi Mulyadi, Kamis (28/9).
BACA JUGA: Rakyat Sulbar Menanti-nanti Kunjungan Megawati
Seperti diketahui, Kampung Kiara Hayam berada di dalam kawasan hutan yang yang masuk ke Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Telukjambe. Sebagian lahan di kawasan ini diklaim milik PT Pertiwi Lestari.
Akibat penutupan akses jalan tersebut, puluhan pelajar SMA, SMP dan SDN yang berasal dari Kampung Kiara Hayam sempat tidak bisa sekolah.
BACA JUGA: Ikhsan Nekat Aniaya Wanita Cantik Anak Anggota TNI
"Jarak dari rumah ke sekolah ada sekitar 14 kilometer, semua pelajar biasanya diantar orang tuanya menggunakan sepeda motor. Ketika akses jalan ditutup total, maka anak-anak tidak bisa bersekolah karena untuk pergi ke sekolah tidak mungkin ditempuh dengan berjalan kaki,"
Untungnya, pihak perusahaan sejak dua hari lalu mau membuka akses untuk motor agar warga bisa mengantar anak mereka ke sekolah. Namun, aktivitas warga lainnya tetap terganggu.
BACA JUGA: Mantan Pecandu Narkoba Desak Wali Kota Wujudkan Fasilitas Ini
"Sejak malam tadi, warga sudah diberi akses keluar masuk melalui portal. Namun, hanya untuk sepeda motor saja," terangnya.
Dia meyakini, upaya penutupan akses masuk dan keluar Kampung Kiara Hayam oleh PT Pertiwi Lestari merupakan cara untuk memancing reaksi anarkis warga agar melakukan pengrusakan. Karena, dampak dari penutupan akses itu menyebabkan warga tidak bisa mendapatkan air bersih dan distribusi bahan pangan lainnya.
Tapi, sampai saat ini warga terus bertahan dan tidak terpancing untuk anarkis. "Kami khawatir ini merupakan pancingan pihak PT Pertiwi Lestari agar warga anarkis. Setelah itu kami dikriminalisasi dan persoalan tanah ini (antara warga dan PT Pertiwi Lestari) akan mudah dikuasai oleh pihak perusahaan," paparnya. (aef/din/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raja Gowa Curhat ke Wakapolri Soal Kasus Balla Lompoa
Redaktur : Tim Redaksi