jpnn.com, JAKARTA - Eks caleg PDIP Dewi Tanjung mengkritik Annisa Pohan, istri Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui media sosial. Hal itu membuat gusar salah satu senior AHY.
“Apa yang disampaikan Annisa Pohan ini hanya mengingatkan pemerintah agar jangan menjual vaksin pada rakyat,” kata Mayor (Purn) Muhammad Saleh Karaeng Sila, mantan pelatih terbaik batalyon Raider, yang memilih pensiun dini.
BACA JUGA: Perjuangan Annisa Didukung Jokowi
Salah satu yang pernah dia latih adalah Panglima Divisi Infanteri Kostrad Mayjen TNI Kunto Wibowo, putra mantan Wapres Try Soetrisno.
“Seluruh rakyat Indonesia pasti setuju dengan statemen Annisa ini. Dia menyampaikan kebenaran kok. Tidak ada yang salah. Ini untuk mengingatkan, agar Pak Jokowi jangan rusak namanya. Masak vaksin dijual?” kata Saleh dalam rekaman video yang diunggah di kanal YouTube MPS.
BACA JUGA: Kemenkes Perlu Segera Tindaklanjuti Keputusan Presiden Batalkan Vaksin Berbayar
Gayung bersambut. Presiden Jokowi membatalkan program vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar pada Sabtu (16/7), empat hari setelah Annisa mencuit.
Semula program ini akan digelar di seluruh klinik Kimia Farma dengan biaya hampir Rp900.000 untuk dua kali vaksin, termasuk layanan. Kimia Farma memungut 20% marjin keuntungan dari vaksin dan 15% marjin keuntungan dari layanan dari program ini.
BACA JUGA: Melki Dukung Jokowi Batalkan Vaksin Gotong Royong Individu Berbayar
Karena Dewi Tanjung juga menyebut-nyebut nama AHY dan mempertanyakan kemampuannya, Saleh, sebagai senior AHY di Akmil, mengingatkan Dewi Tanjung.
“AHY itu cerdas, lulusan terbaik. Peraih Adhi Makayasa (gelar bagi lulusan terbaik Akmil -red) di angkatannya. Dia terbaik di antara kawan-kawan seangkatannya pada masa itu. Adik saya ini rela mengorbankan nyawanya untuk membela Tanah Air. (Dia) ke Lebanon (sebagai anggota pasukan perdamaian), rela mengorbankan nyawanya untuk membela nama baik negara ini, memimpin pasukan ke sana,” ujar Saleh dengan logat Sulawesi yang kental.
Dengan nada gusar, Saleh mengimbau agar tidak membangunkan macan tidur Tidur di tanah air.
“Tolonglah, jangan bangunkan macan-macan Tidur di negeri ini. Kami sudah capek perang melawan musuh-musuh negara dulu. Kami sekarang ingin membangun negara. Saya sudah capek perang, masak saya sekarang ini masih harus mencari-cari yang kayak gini-gini lagi seperti ini dengan rakyat sendiri,” tegasnya.
Seperti diketahui, Dewi Tanjung, 41 sempat maju menjadi caleg dari PDIP pada Pemilu 2019 tetapi gagal.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich