Sensasi Menunggang Ombak Banyuwangi

Senin, 27 Mei 2013 – 07:37 WIB
Banyuwangi International Surfing Competition (BISC) 2013 di Pantai Pulau Merah (Red Island), Banyuwang.Foto: Yuyung Abdi/JPNN
BANYUWANGI--Sensasi berselancar di atas ombak (surfing) kini tidak hanya bisa didapatkan di pantai-pantai di Pulau Bali. Banyuwangi pun kini menyediakan pantai yang tak kalah indah dan menantang ombaknya. Minggu (26/5) melalui event Banyuwangi International Surfing Competition (BISC) 2013 di Pantai Pulau Merah (Red Island), Banyuwangi unjuk kesiapan untuk menjadi pesaing kuat dalam menggaet wisatawan surfing dari mancanegara.

Saat kompetisi surfing terbesar itu berlangsung, perhatian masyarakat sangat besar. Wisatawan lokal dan mancanegara memadati kawasan tersebut selama tiga hari penyelenggaraan (24-26 Mei). Sebanyak 25 peselancar dari 18 negara berkompetisi bersama ratusan atlet lokal dan nasional dari Indonesia. Manuver-manuver para peselancar itu membuat penonton berdecak kagum. Terutama ketika mereka lolos dari gulungan ombak dan menciptakan lompatan indah.

Meski baru kali pertama, antusiasme sangat terasa baik di kalangan peserta maupun masyarakat Kecamatan Pesanggaran, lokasi Pantai Pulau Merah. Masyarakat selalu memberikan sambutan saat para surfer dari Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Jerman berunjuk kebolehan. Sambutan meriah juga ditujukan kepada peserta dari Italia, Swedia, Brasil, Portugal, Prancis, Austria, Belanda, dan Afrika Selatan.

Keramahan masyarakat lokal dan potensi besar Red Island itu diakui surfer dari Australia, Dave Davidson. Pria yang pernah berkeliling dunia mengikuti kompetisi surfing ini memuji karakteristik Pantai Pulau Merah. Khususnya, tekstur pantai dan gelombangnya.

"The Beach is beautiful (Pantainya indah sekali, Red). Gelombangnya sangat cocok untuk surfing. Masyarakatnya pun sangat ramah terhadap orang asing seperti saya. Jadi betah berselancar di sini," ujar Davidson. "Red Island layak menghelat kompetisi surfing berskala internasional berikutnya," lanjutnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memang punya misi khusus dalam penyelenggaraan BISC 2013. Dia ingin Pantai Pulau Merah (Red Island) menjadi pilihan baru pariwisata di Banyuwangi. Masyarakat sekitar pun tidak perlu dirugikan karena mendapat dampak positif langsung, baik dari segi akomodasi dan transportasi.
"Red Island kami kembangkan dengan konsep ekowisata. Yang di dalamnya melibatkan partisipasi warga, seperti penyediaan kamar atau penyewaan kendaraan," ujar bupati muda dan energik itu. "Sinergi ini diharapkan mampu memajukan pariwisata Banyuwangi yang sangat beragam. Yang penting, kami tidak menggantungkan APBD dalam pengembangan ini," lanjutnya.

Sebelumnya, Kabupaten Banyuwangi juga sukses mewujudkan sport tourism lewat kompetisi balap sepeda berskala internasional, Tour de Ijen. Banyuwangi sendiri memiliki triangle diamond dengan kekayaan wisata alam luar biasa. Mulai Kawah Ijen, Pantai Sukamade, hingga Taman Nasional Alas Purwo. Perpaduan lengkap antara dataran tinggi, pantai, dan kawasan hutan itu merupakan kekayaan flora dan fauna tak ternilai. (kkn/c2/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Referendum Buka Peluang Aceh Merdeka

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler