jpnn.com, CIANJUR - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) bernama Ahmad Komara (26), asal Kampung Tutugan RT 02/05, Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, ditemukan tewas mengambang di sungai di sebuah kebun kelapa sawit di Malaysia. Jenazah korban berhasil ditemukan setelah pencarian selama dua hari.
Ayah Ahmad Komara, Udin Syamsudin (71) mengatakan, anaknya ditemukan meninggal dunia setelah satu minggu bekerja di kebun kelapa sawit Malaysia.
BACA JUGA: Koperasi Pekerja Migran, Cegah Risiko Jeratan Utang Rentenir
Menurut Udin, anaknya berangkat kerja ke Malaysia untuk membantu ekonomi keluarga dan bercita-cita ingin membangun masjid di kampung halamanya.
“Sebetulnya yang membuat anak saya nekat pergi ke Malaysia karena punya tunggakan bayar kredit motor,” kata Udin saat meminta bantuan ke kantor Forum Pegawai Migran Indonesia (FPMI) di Cianjur, Selasa (30/7).
BACA JUGA: Gawat, Bajak Laut Kembali Beraksi di Selat Malaka
BACA JUGA: Pemda Tak Berwenang Lakukan Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia
Udin mengatakan sempat melarang anaknya untuk pergi bekerja ke luar negeri. Ia meminta anaknya saat itu untuk bekerja di Jakarta saja.
BACA JUGA: PAI Intan Jaya Ikut Pameran Anggrek Internasional di Malaysia
“Ia putra kedua saya. Sudah dilarang pergi ke Malaysia, namun ia berkata ingin membantu orang tua dan ingin bantu membangun masjid di kampung,” kata Udin.
Ia menceritakan, pertama mendengar kabar meninggal anak dari teman anaknya di Malaysia. “Anak saya meninggal hanyut di sungai, untuk penguburan dikuasakan ke Romlah. Saya hanya menerima uang tiga kali sebesar Rp 1 juta saat tiga hari setelah meninggal, lalu tujuh hari, dan 40 hari, uang itu dititipkan dari sponsor melalui kerabat saya,” kata Udin.
BACA JUGA: 583 Pekerja Migran Indonesia di Singapura Berhasil Diwisuda
Sekjen FPMI Herlan Davion mengatakan, setelah mendapat kuasa, pihaknya langsung kroscek ke rumah orang tua Ahmad Komara.
“Saya menanyakan kronologis kejadian, langsung mengecek ke Disnaker kedua anak yang berangkat ke Malaysia tak ada rekom, tindak selanjutnya akan mengupayakan kroscek lebih dalam lagi,” ujar Herlan.
Menurutnya, karena ada paspor maka pihaknya akan mengecek ke BNP2TKI, Kemenlu, duta besar, dan KJRI. (dil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alfiando Simpan 1 Kg Sabu-Sabu dalam Bungkus Kopi
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti