Seorang Pelajar SMP Tenggelam Saat Kerja Bakti Membersihkan Lumpur PascaBanjir

Minggu, 26 Mei 2024 – 14:30 WIB
Tim SAR gabungan saat mencari korban di Sungai Ogan. Foto: Dok Basarnas Palembang for JPNN com.

jpnn.com, SUMATERA SELATAN - Seorang pelajar SMP Negeri 7 Ogan Komering Ulu (OKU) bernama Ahmad David (14) hanyut dan tenggelam terbawa derasnya arus Sungai Ogan Desa Pusar, Kecamatan Baturaja Barat, Kabuapaten OKU, Sabtu (25/5) sekitar pukul 09.00 WIB.

Informasi yang didapat, kejadian berawal saat pihak sekolah SMP Negeri 7 OKU meminta bantuan murid-muridnya datang ke sekolah untuk melakukan kerja bakti membersihkan ruang kelas masing-masing yang kotor dan penuh lumpur pascaterjadi banjir.

BACA JUGA: Kebakaran di Asrama TNI AD Palembang, 12 Rumah Ludes

Saat semua sibuk bersih-bersih, korban bersama lima orang temannya pergi ke sungai untuk mengambil air.

Ketika berada di sungai, tiba-tiba korban mengajak kelima temannya untuk mandi. Namun, ditolak.

BACA JUGA: Berita Duka: Ibunda Tito Karnavian Meninggal Dunia

Hanya saja, korban tetap nekad mandi sendiri di sungai dengan cara melompat.

Karena derasnya arus Sungai Ogan pascabanjir dan korban tidak bisa berenang, tubuh Ahmad terseret arus.

BACA JUGA: Indodax Bersama BAPPEBTI Akan Terus Kembangkan Ekosistem Kripto

Melihat korban hanyut, kelima temannya berusaha untuk menolong. Namun, lantaran derasnya arus, kelima rekan korban tidak mampu menjangkau sehingga mengakibatkan korban tenggelam.

Kepala Kantor Basarnas Sumsel Raymond Konstantin menjelaskan pihaknya sudah memerintahkan Kasubsi Operasinya Manca Rahwanto yang saat ini sedang melaksanakan operasi SAR terhadap penumpang mobil travel engkel elf yang terseret arus banjir di Desa Batang Hari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU.

"Hari ini merupakan pencarian hari kedua, di mana untuk proses pencarian pertama sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB tadi bersama dengan potensi SAR seperti BPBD OKU dan Masyarakat," jelas Raymond, Minggu (26/5).

Pencarian dilakukan dengan membagi tim SAR gabungan menjadi dua SRU.

"SRU pertama melakukan pencarian dengan cara penyisiran permukaan air menggunakan perahu karet dan perahu-perahu masyarakat dengan luas area pencarian hingga radius 10 kilometer," kata Raymond.

Sedangkan SRU kedua jika dimungkinkan akan melakukan penyelaman di lokasi awal kejadian serta melakukan penyebaran informasi kepada masyarakat di sepanjang pesisir Sungai Ogan.

"Semoga dengan berbagai upaya yang kami lakukan ini, korban dapat segera ditemukan," harap Raymond.(mcr35/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler