Seorang Pembohong Bisa Mengalami Gangguan Kesehatan Ini

Minggu, 14 Januari 2018 – 15:03 WIB
Stres. Foto: Pixabay

jpnn.com - Bersikap jujur dalam setiap kesempatan adalah sebuah keharusan dalam hidup. Tanpa kejujuran, kehidupan yang bahagia, aman dan tentram tidak akan pernah bisa terwujud.

Sayangnya, ada banyak orang justru tidak mampu menerapkannya dan menjadikan kejujuran sebagai slogan semata.

BACA JUGA: Pamela Safitri Ditipu Sahabatnya Hingga Belasan Juta

Sebuah studi baru-baru ini dari Universitas Notre Dame menemukan bahwa ketika orang-orang tidak berbohong selama 10 minggu, mereka merasa kurang tegang, lebih bersemangat dan mengalami lebih sedikit penyakit fisik seperti sakit tenggorokan dan sakit kepala.

Berbohong kepada diri sendiri dan orang lain sering kali datang dengan rasa bersalah dan perasaan bahwa Anda perlu menyembunyikan sesuatu.

BACA JUGA: Prestasi Penting tapi Jangan Biarkan Kecurangan

" Hal ini cenderung dikaitkan dengan hasil kesehatan yang negatif," kata asisten profesor psikologi di Claremont McKenna College di California yang mempelajari bagaimana pikiran memengaruhi kesehatan fisik, Stacey Doan, Ph.D., seperti dilansir laman Furthermore Equinox.

Penelitian menunjukkan bahwa rasa bersalah dan stres karena berbohong berhubungan dengan suasana hati depresi, kesejahteraan rendah, kepuasan hidup lebih rendah dan lebih sedikit emosi positif.

Sebagian besar bahaya kesehatan ini kemungkinan terkait dengan sistem saraf simpatik yang terlalu aktif (respons melawan atau lari) yang dipicu saat Anda berbohong dan merasa buruk karenanya.

"Jika Anda merasa bersalah karena kebohongan masa lalu, menebus kesalahan adalah hal yang penting," pungkas Doan.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler