jpnn.com - CILACAP - Seorang warga ditemukan tewas tertimbun longsor di Dusun Garawangi, Desa Cijati, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kepala Basarnas Cilacap Adah Sudarsa mengatakan berdasar laporan yang diterima Tim SAR Gabungan, korban bernama Casih (62), warga Desa Cijati, RT 02 / RW 06, Kecamatan Cimanggu, Cilacap.
BACA JUGA: BKI Salurkan Bantuan untuk Para Korban Tanah Longsor di Purwakarta
“Korban dievakuasi oleh masyarakat setempat dengan menggunakan peralatan manual pada pukul 09.00 WIB,” kata Adah di Cilacap, Selasa (6/2). Menurut dia, setelah dievakuasi dari lokasi kejadian, Casih langsung dibawa ke rumah saudaranya.
Terkait kronologi kejadian, dia menjelaskan bahwa bencana tanah longsor di Dusun Garawangi, Desa Cijati, terjadi pada Senin (5/2), sekitar pukul 17.00 WIB, saat hujan lebat.
BACA JUGA: Seorang Bocah Meninggal Tertimpa Longsor di Malang
Akibat kejadian tersebut, sebuah rumah yang dihuni korban atas nama Casih tertimbun material longsoran.
"Kami yang mendapatkan informasi bencana tersebut dari BPBD Kabupaten Cilacap segera memberangkatkan satu regu Basarnas menuju lokasi kejadian untuk melakukan upaya evakuasi bersama potensi SAR yang sudah berada di lapangan," ungkapnya.
BACA JUGA: Tebing Longsor di Kaloran Temanggung, 1 Warga Meninggal
Menurut dia, langkah awal yang dilakukan Basarnas adalah membuka akses jalan yang tertimbun material longsoran.
"Material longsorannya sangat banyak, sehingga kami kesulitan sampai lokasi. Kami harus berjalan kaki menuju lokasi kejadian dengan membawa peralatan yang akan digunakan," katanya.
Selain melakukan penanganan tanah longsor di Desa Cijati, kata dia, personel Basarnas Cilacap juga disiagakan di Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, untuk memantau kondisi banjir yang terjadi di Majenang dan Cimanggu pada Senin (5/2) sore akibat luapan Sungai Cilopadang.
Personel Basarnas disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk proses evakuasi warga mengingat hujan lebat masih mengguyur wilayah Majenang dan Cimanggu.
"Luapan air Sungai Cilopadang mengakibatkan banjir dengan setinggi lebih kurang 1 meter. Namun, hingga Senin (5/2) malam, genangan banjir di dua kecamatan mulai menyusut, sehingga warga mulai membersihkan rumah masing-masing," kata Adah.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Bayu Prahara mengatakan bencana banjir di Kecamatan Majenang mengakibatkan 132 rumah di enam desa tergenang air dengan ketinggian berkisar 30-60 sentimeter.
Sebanyak enam desa di Kecamatan Majenang yang tergenang banjir meliputi Padangjaya, Cilopadang, Bener, Mulyasari, Sindangsari, dan Bener.
Sementara di Kecamatan Cimanggu, kata dia, banjir menggenangi 580 rumah warga Desa Rejodadi dengan ketinggian air berkisar 50-55 sentimeter.
Selain itu, lanjut dia, sejumlah rumah warga Desa Cijati, Kecamatan Cimanggu, dilaporkan terkena tanah longsor dan satu di antaranya tertimbun material longsoran hingga rata dengan tanah yang mengakibatkan seorang warga turut tertimbun.
"Korban yang tertimbun longsor sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Bayu.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan saat sekarang genangan banjir di Kecamatan Majenang dan Cimanggu telah surut, sehingga pihaknya akan memfokuskan kegiatan penanganan bencana tanah longsor di Desa Cijati.
Menurut dia, hal itu disebabkan jumlah rumah warga yang terdampak longsor cukup banyak dan akses jalan menuju lokasi kejadian hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Berdasarkan asesmen sementara, kata dia, sedikitnya 33 titik longsor yang mengenai rumah warga dan tujuh titik longsor di ruas jalan kabupaten.
"Kami hingga saat ini masih melakukan asesmen termasuk mendata dampak dan kerugian dari bencana tanah longsor tersebut," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi