Seorang WNI Sempat Digebuk Neo-Nazi

Rabu, 11 Januari 2012 – 19:52 WIB

JAKARTA - Dosen Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens yang kini tengah melanjutkan studinya di Berlin, Jerma,n mengatakan korban terkini yang diduga dianiaya oleh anggota Neo-Nazi di Berlin bukan warga negara Indonesia.

"Korban penganiyaan terkini Neo-Nazi di Berlin memang bukan warga Indonesia. Dia adalah pencari suaka dari Maroko, sekarang dirawat di RS Vivantes, Friedrichschein, Berlin, kira-kira 12-15 Km dari tempat tinggal saya di Stadion Bola Kaki Lichterfelde, Steglitz, daerah dimana saya tinggal," kata Boni kepada JPNN, Rabu (11/1).

Sebelumnya, koran Berliner Morgenpost memberitakan bahwa korban penganiayaan Neo-Nazi yang pertama kali berkewarganegaraan Indonesia. Namun menurut Boni, berita itu sudah diralat.

Hanya saja, sambungnya, memang ada orang Indonesia yang dianiaya. "Memang ada orang Indonesia digebuk, kira-kira dua minggu sebelumnya bernama Narto. Nama belakangnya saya lupa. Dia bekerja sebagai sopir taksi, dirampok dan digebuk penumpang yang tak dikenal identitas. Saya sudah konfirmasi ke istrinya, Ibu Mariana, dan beliau mengatakan itu benar dan suaminya sempat masuk rumah sakit dan sudah pulih. Setahu saya, sampai hari ini, polisi belum menemukan pelakunya," imbuhnya.

Selain itu, Boni menambahkan Berlin memang sudah lama dihantui Neo-Nazi, dan makin seru setelah "Neo-Nazi Trio"  (Beate Zschäpe, Uwe Böhnhardt, dan Uwe Mundlos), yang baru terungkap melakukan pembunuhan berantai beberapa tahun terakhir di Jerman.

Tahun 2000-2006 mereka membunuh delapan pengusaha keturunan Turki dan tahun 2007 menewaskan dua polisi di Heilbronn. Dua pemuda dari tiga pelaku sudah membakar diri dalam mobil. Beate Zschäpe yang masih hidup menyerahkan diri ke polisi. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibebaskan, Anwar Siap Rebut Kursi PM Malaysia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler