Sepak Bola Indonesia Masih Bermasalah

Minggu, 27 Januari 2013 – 04:40 WIB
SINGAPURA - Klaim beberapa pengurus PSSI bahwa mereka telah menjalin kerjasama dengan News Corporation tak lebih dari angin surga. Peter Hutton, senior vice president Fox International Channels Asia -salah satu media di bawah naungan News Corporation- mengungkapkan, belum ada kerjasama antara pihaknya dengan PSSI, untuk saat ini maupun beberapa tahun yang akan datang.
   
"Kami (PSSI dan News Corp.) belum mencapai kesepakatan apa pun," kata Hutton dalam wawancara dengan Jawa Pos dan beberapa media Indonesia di New Tech Park, Singapura (25/1). "Akan luar biasa bagi kami jika bisa ikut memberi warna baru pada sepak bola Indonesia. Namun, perjalanan sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangatlah sulit. Yang bisa kami lakukan saat ini sebatas menunggu bagaimana perkembangan yang terjadi di Indonesia, terkait dengan adanya dua liga (ISL dan IPL, Red)," lanjutnya.
   
Di mata News Corp. -dalam hal ini Fox Sports yang merupakan merek tayangan olahraga mereka-, sepak bola Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Setiap pertandingan yang mempertemukan tim besar, stadion selalu dijejali penonton.
   
Passion suporter Indonesia terhadap tim kesayangannya dinilai Hutton lebih besar ketimbang Jepang dan Korea Selatan. Sebagaimana diketahui, dua negara di Asia Timur itu memiliki liga sekaligus timnas yang paling kompetitif di Asia.
   
"Bahkan, penonton tayangan sepak bola di Indonesia lebih besar daripada penonton Premier League di sana. Karena itu, sepak bola Indonesia sebenarnya adalah potensi yang sangat besar," tandas Hutton. 
   
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, CEO PT LPIS Widjajanto mengklaim bahwa PSSI tinggal selangkah lagi menjalin kerja sama dengan News Corp. Dia sebutkan, kontrak PSSI dengan News Corp akan berdurasi 30 tahun.
     
Perusahaan asal Amerika Serikat itu juga diklaim Widjajanto akan mengucurkan dana sebesar USD 25-30 juta. Dengan demikian, klub akan mendapatkan subsidi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya mencapai Rp 2,5 miliar.
   
Deputi Sekretaris Jenderal PSSI Bidang Kompetisi, Saleh Ismail Mukadar, pun pernah menegaskan bahwa kerja sama dengan News Corp bisa mengakomodir semua klub di Indonesia, baik yang selama ini ada di bawah naungan PT LPIS maupun PT LI.Ternyata semua itu hanya klaim belaka.
   
Bahwa saat ini belum bisa menjalin kerja sama dengan PSSI, News Corp. berharap ke depan itu bisa terjadi. Mereka memandang sepak bola merupakan olahraga yang sangat populer di Indonesia. Dan di setiap pasar utamanya, News Corp. senantiasa secara aktif untuk memberi warna pada olahraga paling favorit di sana. Dan di Indonesia dalam konteks itu adalah sepak bola.
   
"Setahun, dua tahun atau beberapa tahun lagi, saya tidak tahu kapan kami akan berkerja sama dengan PSSI. Kita akan menunggu bagaimana perkembangan kondisi di Indonesia sejalan dengan apa yang telah dilakukan pihak-pihak di sana," papar Hutton. (ang)

Bikin Investor Ogah ke Indonesia;
  1. Kisruh PSSI membuat pelaksanaan liga (di bawah PT LI maupun PT LPIS) tidak berjalan dengan semestinya. Aturan tidak bisa ditegakkan karena klub bisa seenaknya penyeberang ke liga lain jika merasa dirugikan saat mengikuti satu liga.
  2. Ancaman sanksi FIFA. Meski ada kesan FIFA tidak tegas dalam kasus dualisme PSSI, namun ancaman sepak bola Indonesia dibekukan tetap saja ada. Selama itu masih terjadi, investor tidak akan mau datang. Bisa-bisa mereka gigit jari di tengah jalan.
  3. Timnas bukan kumpulan pemain terbaik. Bagi investor seperti News Corp., mengorbitkan seorang local hero ke level regional maupun internasional adalah salah satu tujuan. Di saat timnas tidak diisi pemain-pemain terbaik, sulit mengharapkan muncul local hero dari Indonesia.
  4. Masalah hukum. PSSI mencari investor baru tanpa melihat kontrak yang masih berjalan. Baik ISL dan IPL saat ini masih terikat kontrak dengan stasiun televisi nasional. Dan PSSI belum tentu memiliki kemampuan untuk memutus atau mengarahkan keseluruhan dari kontrak itu ke depan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zabaleta Bawa City ke Babak Kelima FA Cup

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler