KOMISI Disiplin (Komdis) PSSI memang belum menjatuhkan sanksi personal kepada pemain-pemain yang terlibat dalam insiden sepak bola gajah antara PSS Sleman kontra PSIS Semarang, dalam babak delapan besar Divisi Utama 2014, 26 Oktober lalu. Namun tidak demikian dengan dari manajemen PSIS.
Klub berjuluk Mahesa Jenar itu sudah terlebih dulu menjatuhkan sanksi berat bagi para pemain yang terlibat. Setidaknya ada tiga pemain yang diberhentikan manajemen PSIS pasca melakukan investigasi ke dalam.
Mulai dari pencetak dua gol bunuh diri Khomaedi, lalu Fadli Manan, dan juga penjaga gawang Catur Adi Nugroho.
Bukan hanya pemain yang mendapatkan sanksi pemberhentian tersebut. Dari manajemen pun ternyata ada yang diberhentikan dari tugasnya. Adalah manajer Wahyu "Liluk" Winarto yang jadi "korban" dari investigasi manajemen PSIS itu. Sementara, pelatih Eko Riyadi mendapatkan peringatan keras.
Turunnya sanksi tersebut ditegaskan General Manager (GM) PSIS Khairul Anwar ketika ditemui Jawa Pos di Hotel Century, Senayan, Jakarta, sore kemarin (6/11).
BACA JUGA: Aji Tak Panggil Banyak Pemain U-19
"Per 30 Oktober lalu putusan itu sudah kami berikan, dan para pemain yang kena sanksi itu sudah tidak lagi ikut latihan," ujar Kairul.
Investigasi internal tersebut sudah dilakukan manajemen PSIS sejak sehari pasca pertandingan di Stadion Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Sleman, Jogjakarta (26/10).
Investigasi di internal tim PSIS itu dipimpin langsung tiga orang penting di PSIS, selain Khairul ada juga CEO PSIS Yoyok Sukawi dan Direktur Teknik Setyo Agung Nugroho.
Khairul menyebut, keputusan ini sudah sesuai dengan hasil investigasinya. "Kami merasa harus mengambil keputusan ini, karena kesalahan yang mereka buat sangat fatal. Kami ingin bersikap obyektif dalam investigasi ini, dan sekarang semuanya sudah kami serahkan kepada Komdis PSSI," tutur pria yang duduk di Komdis PSSI Asprov Jateng itu.
Terkait dengan keputusan tegas pihaknya ini, Khairul mengakui ada konsekuensi yang harus ada di baliknya. Apalagi, jika melihat latar belakang pemain-pemain yang dijatuhi sanksi tegas itu rata-rata masih punya prospek ke depan. Seperti Fadli. Manajemen PSIS, lanjutnya, juga merasa kehilangan.
BACA JUGA: Road to Final Persib Bandung
"Sebagian besar dari mereka itu harusnya menanda tangani perpanjangan kontrak dengan kami. Tapi, dengan adanya kejadian ini, ya terpaksa kami harus merelakan pemain-pemain itu untuk disanksi," tegasnya.
"Kalaupun nanti ada bukti baru dari Komdis, dan kalau keputusan kami itu salah, ya silakan laporkan kepada kami," tandasnya. (ren/ko)
BACA JUGA: Satu Sidang Lagi untuk Tentukan Sutradara Sepakbola Gajah
Empat Jadi "Tumbal" PSIS
Sepak bola gajah yang menyeret dua klub Divisi Utama, PSS Sleman dan PSIS Semarang sudah menemukan "tumbal". Adalah tiga pemain dan manajer PSIS yang sudah dihakimi sendiri oleh manajemennya sendiri. Berikut ini sosok-sosok yang mendapatkan sanksi manajemen PSIS tersebut:
Catur Adi Nugroho
Posisi: Penjaga gawang
Kesalahan: Membiarkan rekan-rekannya mencetak gol ke gawangnya sendiri, dan tidak mau melawan keputusan rekan-rekannya.
Sanksi: Diberhentikan
Khomaedi
Posisi: Gelandang bertahan
Kesalahan: Mencetak dua gol bunuh diri ke gawangnya sendiri, masing-masing pada menit 90 dan 91.
Sanksi: Diberhentikan
Fadli Manan
Posisi: Penyerang
Kesalahan: Mencetak satu gol ke gawangnya sendiri, yaitu pada menit ke-89.
Sanksi: Diberhentikan
Wahyu "Liluk" Winarto
Posisi: Manajer tim
Kesalahan: Memberikan instruksi kepada pemainnya untuk ikut-ikutan tren PSS mencetak gol ke gawang sendiri.
Sanksi: Diberhentikan
Eko Riyadi
Posisi: Pelatih
Kesalahan: Membiarkan anak asuhnya melakukan rangkaian gol-gol bunuh diri dan tidak cepat menarik pemainnya begitu terjadi kecurangan di lapangan.
Sanksi: Peringatan Keras
BACA ARTIKEL LAINNYA... Boaz Dkk Target Bikin Bobotoh Diam
Redaktur : Tim Redaksi