"Tahun 2011, terjadi lonjakan peningkatan pada segmentasi rumah menengah (segmen harga Rp201 juta - Rp500 juta) yaitu dari 38 ribu unit menjadi 70 ribu unit," kata Sekretaris Kementerian Perumahan Rakyat (Sesmenpera) Iskandar Saleh dalam keterangan persnya, Selasa (10/7).
Secara nasional, tingkat penjualan pada 2010 mencapai 24.,428 unit. Meningkat sebesar 26,4 persen menjadi 307.800 unit pada 2011. Penjualan rumah pada 2010 tersebut menurut Iskandar didominasi oleh rumah dengan segmen harga di bawah Rp70 juta yaitu sebesar 52,87 persen.
"Rumah besar dan mewah (dengan harga di atas Rp1 miliar) serta rumah menengah bawah (dengan harga Rp71 juta - Rp200 juta) juga mengalami kenaikan yang cukup besar. Untuk rumah besar dan mewah peningkatannya sekitar 44,2 persen. Sedangkan rumah menengah ke bawah 41,7 persen,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan Iskandar, sampai 2011 dari seluruh nilai kapitalisasi proyek properti nasional, sektor perumahan masih mendominasi sektor real estate dan properti sebesar 45 persen. Ini meningkat sekitar delapan persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 37 persen pada 2010. Sedangkan peringkat kedua, proyek ruko (rumah toko) juga meningkat dua persen dari 16 persen pada 2010 menjadi 18 persen di tahun 2011.
Di sisi lain, proyek apartemen, baik itu di Jabodetabek maupun di daerah mengalami penurunan. Nilai kapitalisasi proyek apartemen di Jabodetabek turun sebesar dua persen dari 10 persen di 2010 menjadi delapan persen pada 2011.
"Hal yang sama juga terjadi di daerah yang mengalami penurunan dari 3,6 persen pada 2010 menjadi 2,3 persen pada 2011. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus berkembang sesuai dengan proyeksi linear, dimana nilai kapitalisasi perumahan dan ruko akan terus meningkat, sedangkan perkembangan hunian vertikal diperkirakan menurun," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hunian di Rel Mati Siap-siap Digusur
Redaktur : Tim Redaksi