Sepeda Terlalu Ringan Bikin Peter Pouly Didiskualifikasi

Sabtu, 14 Mei 2016 – 20:48 WIB
Peter Pouly saat menjuarai ITdBI 2015. Foto: Istimewa

jpnn.com - BANYUWANGI - Malam ini, pembalap Prancis Peter Pouly (Singha Infinite Cycling Team) seharusnya sudah berpesta bersama rekan setimnya. Sebab, di etape empat yang jadi etape pemungkas International Tour de Ijen Banyuwangi (ITdBI) 2016 itu dia menjadi yang tercepat.

Dia lantas ditetapkan sebagai juara umum alias general classification di ajang balap sepeda internasional itu. Namun, setelah Kinan Cycling Team melapor kepada commissaire (wasit) bahwa ada yang aneh dengan sepeda Pouly, gelar tersebut dicabut beberapa jam setelah dia ditahbiskan sebagai juara.

BACA JUGA: Turun Minum: Persib 2-0 Bali United

Apa penyebabnya? Commissaire mengatakan, sepeda dia terlalu ringan. Bobotnya kurang dari 6 kg. Padahal, aturannya, bobot sepeda tidak boleh kurang dari 6,8 kg. 

“Balap sepeda adalah ajang olahraga yang mengandalkan sepeda sebagai alat utamanya. Karena itu, regulasi yang mengikatnya sangat ketat. Aturan di dalamnya tidak boleh dilanggar sedikitpun,” kata Nasseri kepada para wartawan di Hotel Blambangan, Banyuwangi.

BACA JUGA: Mengejutkan! PS TNI Keok secara Telak

Para commissaire lantas memutuskan mencabut gelar juara ITdBI 2016 Peter Pouly dan memberikannya kepada pembalap di peringkat kedua general classification Jai Crawford.

Keputusan tersebut diambil setelah para commissaire alias wasit dalam ajang tersebut melakukan panel. Dalam rapat, mereka memutuskan bahwa pembalap Prancis itu telah melanggar artikel 1.3.019 dalam regulasi federasi balap sepeda dunia (Union Cycliste Internationale (UCI). 

BACA JUGA: Ini Starting XI Persib vs Bali United

Dalam artikel tersebut, sepeda para pembalap tidak boleh lebih ringan dari berat minimum 6,8 kg. Sepeda pembalap yang tergabung dalam Singha Infinite Cycling Team tersebut memiliki berat kurang dari 6 kg. 

Sanksi tersebut diumumkan oleh chief commissaire Majid Nasseri bersama dua commissaire lainnya, Kikuchi Tsunenori dan Martin Bruin, beberapa jam usai etape empat berakhir di Paltuding, Ijen.

Chief commissaire asal Iran tersebut mengatakan bahwa pelanggaran tersebut adalah pelanggaran serius. Sanksinya tidak hanya kepada Pouly. Satu tim juga ikut didiskualifikasi. “Ini sebagai konsekunsi pelanggaran Pouly,” katanya. 

Namun, Nasseri menegaskan bahwa pelanggaran tersebut hanya terjadi di etape keempat. Di etape sebelumnya, Pouly dan rekan-rekannya masih memenuhi regulasi balapan. 

Sebelumnya, Pouly mengakui bahwa dia sempat mengganti sepeda. Saat itu, Jesse Featonboy dari Team Swiss Wellness melihat ada retakan di frame sepeda Pouly. Dia lantas memutuskan berganti sepeda dan menggunakan sepeda cadangan. “Jika tidak ganti sepeda, saya mungkin akan terlibat dalam kecelakaan yang parah,” katanya. 

Alasan tersebut tidak bisa diterima commissaire. Menurut Nasseri, sepeda cadangan harus tetap memenuhi regulasi UCI. “Pembalap yang bersangkutan sempat meminta maaf. Kami menghargainya,” katanya. 

Martin Bruin, commissaire lainnya, mengatakan bahwa sanksi tersebut tidak ada hubungannya dengan penyelenggara event. Menurut dia, ini adalah keteledoran pembalap. “Pembalap yang harus memastikan bahwa mereka memenuhi regulasi yang ditetapkan,” katanya. (jon/mas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan Nilmaizar Bikin Mutiara Hitam tak Berkutik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler