JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (22/3) memulai rangkaian kunjungan kerja ke luar negeri. Selama tujuh hari, rombongan Presiden akan mengunjungi China dan Korea Selatan.
Keberangkatan Presiden SBY sempat menuai protes. Mengingat kondisi tanah air yang tengah panas jelang kenaikan BBM. Untuk itu sesaat sebelum berangkat, dalam keterangan persnya, Presiden SBY berpesan bahwa aksi demonstrasi boleh saja dilakukan. Namun demikian tetap harus mengikuti aturan dan jangan sampai merugikan kepentingan masyarakat umum.
“Saya lihat ada protes sosial beberapa kalangan masyarakat tertentu, laksanakanlah dengan tertib dan damai, jangan sampai ada korban karena bisa merugikan kita semua,'' kata SBY sesaat sebelum berangkat di VVIP Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Di Negara demokrasi seperti Indonesia, aksi demonstrasi kata SBY merupakan wujud kebebasan berpendapat. Namun demikian, aksi demo diminta jangan sampai mengabaikan kepentingan rakyat apalagi sampai mengganggu fasilitas publik.
''Silahkan gunakan ruang demokrasi, bagi yang kurang sependapat dengan pemerintah. Tapi ikuti hukum dan aturan etika yang berlaku,'' pesan SBY di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Selama melakukan kunker, SBY pun menitipkan persoalan dalam negeri kepada Wakil Presiden Boediono. Direncanakan, SBY dan rombongan akan berada di luar negeri hingga tanggal 29 Maret mendatang.
Ikut dalam rombongan Presiden, beberapa Menteri KIB II. Presiden SBY juga didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono yang baru saja menjalani operasi kandung empedu. Dokter Kepresidenan, Brigjen dr Aris Wibudi mengatakan, kondisi Ibu negara cukup sehat untuk mendampingi Presiden SBY.
Dalam agenda kepresidenan, dijadwalkan Presiden SBY akan berada di China hingga tanggal 25 Maret 2012. Di negeri tirai bambu ini, Presiden SBY akan melakukan pertemuan dengan pemimpin China dan dijadwalkan memberi orasi ilmiah di Universitas Tsing Hi. Orasi ilmiah ini disampaikan Presiden SBY dalam rangka menerima gelar doktor honoris causa dari universitas di Beijing tersebut. Presiden dan Ibu Negara juga dijadwalkan bertemu dengan para TKI di Hong Kong.
Selanjutnya kunker Presiden SBY dilanjutkan ke Korea Selatan hingga 29 Maret 2012. Agenda utama selain kunjungan kenegaraan adalah mengikuti Nuclear Security Summit. Presiden SBY direncanakan akan menyampaikan serangkaian pidato. Diantaranya berjudul Nuclear Security-Safety Interface dan National Measures and International Cooperation to Enhance Nuclear Security, including Future Commitmentsm.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antrian di Gerbang Tol Menghilang
Redaktur : Tim Redaksi