jpnn.com - Kefir merupakan produk yang dibuat dengan memfermentasi susu. Produk masker kefir dipercaya bisa membuat kulit halus, bercahaya, serta bebas dari jerawat.
Meski begitu, pada saat awal penggunaan masker kefir, Anda akan merasakan efek samping yang cukup mengganggu.
BACA JUGA: Malas ke Salon? Coba deh Resep Masker Wajah dari Alpukat
Belum lama ini dunia kecantikan ramai dengan penjualan masker kefir yang meningkat. Beberapa influencer pun mengulas penggunaan masker kefir dan membagikannya lewat blog hingga video di YouTube.
Berbagai merek produk masker kefir pun semakin bertebaran di pasaran dan dijual melalui dunia maya.
Kenali manfaat kefir.
Pada umumnya, masyarakat mengonsumsi kefir untuk mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, sembelit, intoleransi laktosa, hingga masalah kolesterol tinggi. Selain itu, menurut WebMD, kefir juga digunakan untuk mengurangi tingkat bakteri Helicobacter pylori yang terdapat dalam bisul.
Kefir sendiri mengandung bakteri dan ragi yang tumbuh secara aktif, sehingga menghasilkan produksi enzim dan bahan kimia yang memengaruhi pencernaan jika dikonsumsi.
Seorang dokter kulit bernama dr. Whitney Bowe asal New York mengatakan bahwa yoghurt dan makanan yang mengandung probiotik seperti kefir dapat digunakan untuk mengatasi masalah kulit yang disebabkan oleh peradangan. Menurutnya, antara usus dan kondisi kulit memiliki kemiripan dalam menerima reaksi dari produk kefir.
Efeknya saat diaplikasikan di wajah
Masker kefir yang endapannya mengandung bakteri baik dipercaya dapat menstimulasi produksi kolagen dalam tubuh, sehingga membantu mengatasi masalah garis halus dan keriput yang terdapat pada wajah Anda.
Meski demikian, ternyata masker kefir memiliki efek samping yang dapat langsung Anda rasakan saat pemakaian pertama. Sebagian besar orang merasakan sedikit gatal saat menggunakan produk kecantikan ini.
Menurut Dr. Mercola dari St.Alexius Medical Center, Amerika Serikat, hal tersebut terjadi karena bakteri baik dan asam laktat sedang bekerja di wajah Anda. Meski demikian, reaksi kulit tiap orang berbeda-beda karena beberapa wanita yang menggunakan masker kefir tidak merasakan efek gatal.
Berdasarkan The British Journal of Dermatology, bakteri dapat memiliki pengaruh besar karena akan memproses lemak yang berfungsi untuk melembapkan kulit. Probiotik dalam masker kefir juga membantu kulit tetap terhidrasi dengan baik, sehingga mengurangi keriput dan menghambat penuaan dini.
Selain gatal, ternyata efek dari penggunaan masker kefir di wajah adalah terasa sedikit perih pada kulit dan kulit menjadi sedikit memerah. Hal ini biasa terjadi pada kulit yang lebih sensitif. Bagi Anda yang memiliki kulit sensitif disarankan untuk lebih tipis dalam mengaplikasikan masker ke wajah dan jangan terlalu sering. Sekitar 1-3 kali seminggu sudah cukup.
Rasa perih tersebut hanya bersifat sementara, karena asam laktat merangsang pergantian kulit baru. Sehingga, lama-lama Anda tidak akan merasa perih lagi di penggunaan berikutnya.
Sementara dilansir oleh Live Science, probiotik tidak seharusnya dijadikan sebagai pengobatan utama untuk masalah kulit, tapi cukup sebagai penunjang saja.
Produk kecantikan mengandung probiotik yang sedang ramai dibicarakan memang menggoda untuk dicoba. Namun, Anda juga perlu mengontrol diri ketika penggunaan masker kefir ternyata menimbulkan efek berlanjut pada wajah.
Pastikan masker kefir yang Anda beli teruji di laboratorium resmi, agar kulit Anda terhindar dari iritasi akibat memakai masker kefir.(RVS/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy