Seperti Ini Kondisi Sekolah Pascabanjir Besar

Sabtu, 26 Maret 2016 – 00:06 WIB
Suasana di halaman SMAN 7 Padang yang terletak di kawasan Lubukbuaya Kecamatan Kototangah. Foto: Padang Ekspres/JPG

jpnn.com - PADANG – Banjir besar yang melanda Kecamatan Kototangah, Padang, Sumbar, Selasa (22/3) kini menyisakan lumpur di mana-mana.  SMAN 7 Padang merupakan salah satu sekolah yang mengalami dampak cukup parah .

Untuk membersihkan lantai kelas yang masih berlumpur, personel pemadam kebakaran dikerahkan.

BACA JUGA: Pesan HNW saat Hadiri Doa dan Dzikir Bersama di SMA Lab School

Kamis (24/3) suasana di SMAN 7 Padang yang terletak di kawasan Lubukbuaya Kecamatan Kototangah terlihat ramai. Siswa dan guru membersihkan sejumlah ruangan kelas dan kantor. 

Ruang kelas disiram, disapu dan kemudian dipel. Sedangkan, buku-buku dan dokumen-dokumen dijemur di halaman sekolah. 

BACA JUGA: Pendaftar ISMOC Meningkat, Panitia Sempat Kewalahan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Padang mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang masih banyak menempel di lantai sekolah. 

“Semuanya habis terendam banjir seperti ATK sekolah, dokumen-dokumen penting, rapor anak-anak dan lainnya,” ungkap salah seorang guru sembari menjemur dokumen-dokumen beserta buku-buku yang telah basah di halaman sekolah.

BACA JUGA: Ratusan Instruktur Nasional Sosialisasikan Kurikulum 2013

M Aldi Irfansyah, 16, siswa kelas X SMAN 7 Padang mengatakan, sejak banjir aktivitas belajar mengajar tidak bisa dilakukan. Namun, mereka tetap ke sekolah untuk bersama-sama membersihkan kelas masing-masing. 

Ujian tengah semester yang seharusnya sudah dilakukan terpaksa diundur sampai kondisi normal kembali.

Sementara itu di SMA 8 Padang yang terletak di Kayukalek Kototangah Padang, Kamis (24/3) aktivitas belajar sudah mulai seperti biasa. Kondisi sekolah terlihat sudah bersih dari sisa-sisa banjir. 

Waka Kurikulum, Mailizarni mengatakan, saat banjir tinggi air di sekolah ini sekitar 1,2 meter. Semua lokal terendam, termasuk kantor, labor TIK dan pustaka. ”Bahan akreditasi sekolah juga terendam banjir,” ujarnya.

Dia menjelaskan, saat banjir Selasa (22/3), pihak sekolah mengevakuasi barang-barang penting ke tempat yang lebih tinggi. Sedangkan Rabu (23/3) mereka fokus membersihkan sekolah. 

Jadi, pada Kamis (24/3) anak-anak sudah mulai melaksanakan aktivitas seperti biasa. 

Kabid Damkar BPBD-PK, Harry Fidrian saat ditemui di sela-sela kesibukanya mengatakan, pihaknya membantu membersihkan sisa-sisa banjir. 

Selain SMAN 7, SMAN 8, mereka juga membantu pembersihan di Masjid Jamiak di Lubukbuaya, SDN 14, SDN 53. ”Kami menurunkan enam armada dan 36 personel,”pungkasnya. (cr9/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingin Anak Berkompetensi Tinggi? Ini Saran Mendikbud


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler