jpnn.com, JAKARTA - Pandemi corona berdampak pada hampir seluruh industri, baik secara global maupun Indonesia, tak terkecuali bagi PT SHARP Electronics Indonesia.
Penurunan permintaan pasar dan kapasitas produksi di awal pemberlakuan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi tantangan tersendiri bagi SHARP.
BACA JUGA: Produksi 20 Juta Unit Lemari Es di Masa Pandemi, SHARP Indonesia Luncurkan Kirei Sakura
Menghadapi situasi tersebut, PT SHARP Electronics Indonesia menerapkan strategi untuk menyesuaikan kinerja perusahaan dengan kondisi di masa Covid-19.
Dalam kurun waktu tiga bulan, PT SHARP Electronics Indonesia berhasil melalui rintangan dengan kembali menunjukan peningkatan produksi hingga 40 persen, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar yang berujung pada kenaikkan penjualan.
BACA JUGA: Tekan Penyebaran Corona, Sharp Sulap Pabrik TV Jadi Produksi Masker
Keberhasilan pengalaman Sharp melewati masa-masa tersebut, dibagikan melalui acara digital SHARP Web Conference pada (8/7).
Dalam acara tersebut Presiden Direktur PT SHARP Electronics Indonesia, Shinji Teraoka menceritakan keadaan perusahaan di masa pandemi.
BACA JUGA: Dongkrak Penjualan, Asuransi Jasindo Luncurkan 2 Platform Digital
“Sharp menghadapi tantangan sejak awal Maret lalu hingga pertengahan April, di mana perusahaan masih berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan baru," ujar Shinji.
"Beruntungnya, produk-produk unggulan kami seperti Air Purifier mendulang performa positif pada akhir April 2020. Kami bisa bertahan di tengah pandemi," imbuhnya.
Hal ini, sambung Shinji, tidak terlepas dari kinerja efisien dari sektor operasional dan penjualan perusahaan. Pasalnya, kendati pegawai yang datang ke pabrik SHARP Indonesia berkurang dengan diterapkannya Work From Home (WFH), namun bisa dimaksimalkan dengan pembagian tugas yang efektif.
Begitu pula dengan kendala penutupan pertokoan dan pusat perbelanjaan yang mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat yang berdampak pada penjualan masih bisa diatasi melalui strategi penjualan online.
“Memang kami akui semua butuh penyesuaian, namun karakter orang-orang Indonesia yang cepat beradaptasi dan pekerja keras benar-benar teruji dalam situasi seperti ini,” kata Shigeo Noma, selaku Vice President PT SHARP Electronics Indonesia.
“Dengan adanya kebijakan PSBB ini, kreatifitas dan kerjasama tim menjadi kunci kesuksesan. Justru di tengah pandemi, pada bulan April lalu PT Sharp Electronics Indonesia kembali mencatatkan sejarah dengan keberhasilannya dalam memproduksi lemari es ke 20 Juta unit, ini adalah prestasi yang luar biasa,” sambung Shigeo.
Sementara dalam penjualan, SHARP memiliki tiga kunci utama, dalam menjalankan bisnis strateginya, yaitu mengoptimalkan penggunaan internet, menghitung presisi terhadap potensi permintaan pasar.
"Dan menghadirkan produk baru yang sesuai dengan perubahan gaya hidup di masa pandemi," ucap Andry Adi Utomo selaku National Sales Senior General Manager.
Melalui strategi ini Sharp mampu mempertahankan performa bisnisnya dengan melakukan beragam kampanye penjualan melalui kanal digital.(chi/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Yessy